Pemerintah Dukung Pembangunan Rendah Karbon melalui Joint Credit Mechanism

Kamis, 01 Oktober 2020 – 23:38 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: arsip JPNN.COM/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan kementerian/lembaga lain terkait mendukung penuh program Joint Credit Mechanism (JCM), yaitu inisiatif pembangunan rendah karbon di Indonesia dengan mendorong keterlibatan pihak swasta.

Menurutnya, JCM menjadi role model rencana pembentukan pasar karbon sukarela yang pertama di Indonesia.

BACA JUGA: Menteri Airlangga: Pemulihan Indonesia Mengarah Positif

Para pelaku usaha yang telah melaksanakan program ini juga telah mencatatkan keberhasilan pengembangan pasar.

Para pelaku menyatakan program tersebut memberikan dampak positif bagi pengembangan bisnisnya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Aksi Tolak PKI Dibubarkan, Ancaman Jenderal Idham Azis, Bu Risma Keluarkan Peringatan Dini

“Pemerintah telah berkomitmen menargetkan proporsi penggunaan energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025, dan tentunya akan ditingkatkan setiap tahunnya,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan pidatonya dalam Inaugurasi Atap Solar Panel Pabrik Coca-Cola Amatil di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (30/9).

Menko Airlangga juga mengatakan, Coca-Cola Amatil Indonesia pun mendukung komitmen pemerintah dengan melakukan investasi senilai 87 miliar rupiah.

BACA JUGA: Rumah Pasien Covid-19 yang Jadi Tempat Isolasi Mandiri Akan Ditempel Stiker

Angka tersebut digunakan untuk membangun 5 atap solar panel pada fasilitas pabrik di Cibitung.

“Pembangunan atap panel solar ini bisa mengurangi emisi gas kaca sebesar 314 juta ton. Ini sama saja dengan penghematan 7.000 kendaraan yang dikendarai selama satu tahun. Ini merupakan hal yang luar biasa,” ujarnya.

Menko Airlangga mengapresiasi pembangunan atap solar panel tersebut. Pihaknya menyatakan atap solar panel tersebut merupakan instalasi solar panel pada fasilitas manufaktur terbesar di ASEAN, nomor 2 di Asia Pasifik, dan nomor 4 di dunia.

Menko Airlangga pun berharap apa yang dilakukan di Cibitung ini bisa dilanjutkan di pabrik maupun daerah lain. Indonesia  bisa menjadi nomor 1 di Asia Pasifik jika kegiatan tersebut terus dilakukan.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Green economy merupakan gagasan yang senantiasa didukung oleh pemerintah,” imbuhnya.

Menko Airlangga menyatakan pemerintah akan terus mendorong sektor manufaktur, karena dalam situasi pandemi, kegiatan manufaktur telah membuktikan diri sebagai pengungkit ekonomi.

“Ada juga work in the factory, ini harus tetap berjalan. Work in the factory ini menunjang perekonomian nasional. Dalam situasi pandemi, kegiatan manufaktur telah membuktikan diri sebagai pengungkit ekonomi,” kata Menko Airlangga. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler