Pemerintah Fokus Atasi Stunting, Menko PMK: 2 Hal Jadi Prioritas

Kamis, 25 Mei 2023 – 06:44 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintah terus fokus dalam memberantas stunting dan kemiskinan ekstrem. Foto: Dok Kemenko PMK

jpnn.com, GROBOGAN - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintah terus fokus dalam memberantas stunting dan kemiskinan ekstrem.

Menurut Muhadjir, diperlukan gerakan semesta untuk mengatasi permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem.

BACA JUGA: Turunkan Angka Stunting, Dexa Group Gandeng BKKBN, Polri & Bidan

Sebab, gerakan ini penting untuk mencapai target pemerintah untuk mengentaskan permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Hal itu disampaikan Menko PMK dalam Tausiyah Kebangsaan "Sosialisasi Bangga Kencana dan Gerakan Semesta Mencegah Stunting", di Gedung Serbaguna Dewi Sri, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa (23/5).

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Targetkan Jateng Nihil Kasus Stunting pada 2024

"Dua hal jadi prioritas pemerintah, pertama penurunan angka stunting dan yang kedua penghapusan kemiskin ekstrem yang ditargetkan tidak ada lagi kemiskin ekstrem atau nol persen, dan stuntingnya harus dicapai 14 persen pada 2024.

SSGI mencatat pada 2022 angka stunting di Provinsi Jawa Tengah masih sebesar 20,8 persen.

Angka itu masih sedikit rendah daripada rata-rata nasional 2022 sebesar 21,6 persen. Di sisi lain, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Grobogan sebesar 19,3 persen. Pemerintah menargetkan supaya angka stunting di 2024 turun menjadi 14 persen.

Kemudian, persentase kemiskinan ekstrem berdasarkan data BPS tahun 2022 di Kabupaten Grobogan sebesar 2,29 persen.

Tingkat Kemiskinan ekstrem Kabupaten Grobogan berada di atas tingkat provinsi Jawa Tengah, yaitu 1,97 persen dan tingkat Nasional sebesat 2,04 persen.

Adapun gerakan semesta merupakan gerakan yang melibatkan semua unsur masyarakat, mulai dari unsur pemerintah pusat dan daerah, unsur tenaga kesehatan, unsur aparat keamanan Polri TNI, organisasi kemasyarakatan, juga warga masyarakat.

Gerakan semesta dilakukan mulai dari pemerintah pusat dan daerah yang melakukan berbagai macam intervensi seperti skema bantuan sosial, intervensi pencegahan stunting sejak dini termasuk bantuan untuk penambahan gizi.

Kemudian, unsur pemerintah tingkat Kecamatan, Kelurahan, dan Desa diharapkan melakukan pendataan dan intervensi bantuan sosial melalui anggaran yang ada, penanganan penambahan gizi dan pemantauan pada warganya yang rentan miskin ekstrem dan stunting.

Dari pihak tenaga kesehatan, aparat TNI dan Polri, menurutnya bisa melakukan pemantauan pada warga rentan stunting, memberikan intervensi spesifik dan juga menyediakan layanan kesehatan pada mereka yang rentan stunting.

Dari unsur organisasi kemasyarakatan, dan warga masayarakat, bisa bergotong royong membantu dalam hal penanganan intervensi bantuan sosial, ataupun intervensi pemenuhan gizi dan pemantauan yang bisa dipadankan dengan program yang ada di organisasi.

"Itu harus menjadi sistem yang disebut gerakan semesta. Jadi bukan lagi sekedar gerakan, tapi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Live Long Learning," ucapnya.

Grobogan Dipuji

Seperti di Kabupaten Grobogan, Menko PMK mengapresiasi program Bapak dan Bunda Asuh Stunting yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan yang melibatkan unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Aparat TNI dan Polri, serta organisasi kemasyarakatan PKK, Muhammadiyah dan 'Aisyiah.

Menurut Muhadjir, ibu-ibu PKK dan 'Aisyiah sudah bersinergi untuk mendukung program penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. Dana desa juga bisa difokuskan pada dua hal itu, dan dana APBD kabupaten dan APBD provinsi.

"Kalau tiap desa bisa mencapai target, maka Jawa Tengah tentunya akan mencapai nol persen, demikian juga angka prevalensi stunting bagaimana mencapai desa bebas stunting," jelasnya.

Menko PMK pun meminta pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pelayanan pada seluruh warganya dalam mengatasi permasalahan stunting.

Dalam kesempatan Acara Tausyiah Kebangsaan itu hadir Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kabupaten Grobogan, dan dihadiri oleh para Kepala Desa, Lurah, Camat, dan seluruh warga dan pemuda-pemudi di Kabupaten Grobogan.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler