jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) meluncurkan program pemulihan ekonomi, dengan target sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Program tersebut berupa Bantuan Produktif Usaha Mikro, senilai Rp 22 triliun.
BACA JUGA: Kemenkop UKM dan Kemendagri Bersinergi dalam Berdayakan UMKM
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menargetkan, total akan ada sebanyak 12 juta pelaku UMKM sebagai penerima.
Masing-masing akan mendapat bantuan sebesar Rp 2,4 juta sebagai dana produktif.
BACA JUGA: Gus Muhaimin Minta Pemerintah Perhatikan Nasib UMKM Saat Pandemi
"Pada tahap awal yang akan menerima ada 9,1 juta pelaku usaha dengan total anggaran Rp22 triliun," ungkap Teten saat menggelar konferensi pers, bersama Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (12/8).
Teten menerangkan, saat ini tercatat 17 juta pelaku usaha mikro yang telah tersebar di berbagai daerah. Hal ini sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: UMKM Menggunakan Media Online, Gus Jazil: Lebih Cepat dan Aman Saat Pandemi
"Data tersebut selanjutnya akan dilakukan verifikasi dan validasi oleh Kementerian UMKM dan Koperasi bersama Kementerian Keuangan dan OJK," kata Teten lagi.
Dia menyarankan bagi para pelaku usaha yang belum mendapatkan bantuan pembiayaan, agar segera mendaftarkan ke Dinas Koperasi setempat.
Kriteria penerimanya antara lain belum pernah menerima atau sedang menerima pinjaman dari perbankan.
Bantuan ini kata Teten akan diterima langsung oleh para pelaku usaha, melalui transfer ke rekeningnya masing-masing sebesar Rp 2,4 juta.
Pertengahan Agustus ini program tersebut sudah bisa bergulir.
Di tempat yang sama, Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin menambahkan bantuan tersebut berupa hibah, dan bukan pinjaman.
Para penerimanya adalah para pelaku usaha yang belum pernah mendapatkan pinjaman.
Sebelumnya dalam membantu pelaku UMKM pemerintah telah menyalurkan program bantuan dana. Yakni program pertama, Bantuan Likuiditas Restrukturisasi untuk UMKM.
Pagu anggarannya sebesar Rp 78 triliun dan sudah disalurkan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebesar Rp 30 triliun.
"Dan sudah bisa merestrukturisasi kredit kredit UMKM dari 620 usaha mikro atau UMKM, dengan total volume kredit sebesar Rp 35 triliun," jelas Budi.
Program kedua ialah Subsidi Bunga Mikro atau UMKM.
Pagu anggarannya sebesar Rp 35 triliun. Namun sejauh ini baru bisa terserap Rp 1,3 triliun.
Dari jumlah serapan itu, Satgas PEN memprediksikan per bulannya akan bertambah serapan Rp 1 triliun.
Saat ini kata Budi, serapan itu sudah memberi manfaat bagi 13 juta UMKM dengan outstanding pinjaman Rp 240 triliun.
"Jadi dengan pinjaman Rp1 trilun sebulan ini, dampaknya sangat besar. Nanti kita akan melihat sisa pagu yang Rp 35 triliun ini mungkin bisa kita alihkan ke program yang lain," lanjut Budi. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga