JAKARTA - Minimnya dukungan pemerintah berbanding lurus dengan prestasi yang diraih para atlet Indonesia dalam ajang Olimpiade London 2012 yang digelar pada 27 Juli-12 Agustus. Indonesia hanya mampu berada pada urutan 63, dengan meraih 1 perak dan 1 perunggu dari cabang olahraga angkat besi. Padahal, Indonesia ikut 8 cabang olahraga yang dipertandingkan.
“Minimnya prestasi para atlet itu bukanlah sepenuhnya keasalahan dari para atlet itu sendiri. Akan tetapi, yang menjadi faktor utama adalah kurangnya dukungan dari pemerintah Indonesia sendiri terhadap para atlet,” ungkap Raihan Iskandar, anggota Komisi X DPR yang membidangi olahraga dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (13/8).
Raihan meminta agar pemerintah mengevaluasi diri pasca-Olimpiade 2012 ini. Menurutnya, menyelesaikan problem olahraga tidak bisa dengan wacana semata. Ditegaskannya, olah raga harus diseriusi.
“Kita tidak mau mendengar lagi di pesta olah raga, bahkan sekelas Olimpiade, ada masalah-masalah teknis yang tidak bisa diselesaikan. Contohnya, terlambatnya pengiriman fasilitas untuk berlatih dan belum dibayarnya uang saku atlet,” tukasnya.
Ditegaskan, pmerintah seharusnya menyadari bahwa keikutsertaan Indonesia pada ajang olahraga sekelas olimpiade tidak sekedar untuk menorehkan prestasi. Even tersebut sekaligus untuk mempromosikan bangsa Indonesia di mata internasional.
”Semua stakeholders olahraga untuk bahu membahu dan bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tidak perlu kecewa atas kegagalan Indonesia pada ajang Olimpiade kali. Tetapi, ke depannya harus mempersiapkan diri untuk mengukir prestasi di ajang pesta olahraga lainnya,” imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bungkam Chelsea, City Juarai Community Shield
Redaktur : Tim Redaksi