jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sepak bola M Kusnaeni memberikan masukan untuk pemerintah agar lebih selektif lagi dalam melakukan naturalisasi pemain asing di sepak bola.
Pasalnya, bergabungnya pemain-pemain asing ini tak memberikan dampak signifikan untuk prestasi sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Fabio Lopez Impikan Atmosfer Maguwoharjo Terjadi di Stadion Segiri
Tak usah jauh-jauh, di level Piala AFF saja, Indonesia belum pernah menjadi juara, padahal gelombang naturalisasi sudah dilakukan sejak 2008 lalu, di era Nurdin Halid.
"Seharusnya naturalisasi dilakukan secara selektif. Meskipun persyaratan formal terpenuhi, tapi juga perlu dikaji adakah manfaatnya untuk peningkatan prestasi olahraga Indonesia," ungkap Kusnaeni.
BACA JUGA: Liga 1 2019: Specs Gunakan Teknologi Terbaru untuk Jersey Persija Jakarta
Menurut pria yang karib disapa Bung Kus itu, pemerintah perlu lebih matang lagi dalam menimbang untuk memberikan persyaratan legal formal agar pemain menjadi WNI.
"Pemerintah perlu lebih selektif lagi dalam merekomendasikan naturalisasi," tandasnya.
BACA JUGA: Bung Kus Ungkap Kekecewaan soal Naturalisasi Pemain
Sejauh ini, memang cukup banyak pemain naturalisasi yang ada di Indonesia. Sebagian dari mereka masih manfaat, sebagian lagi hanya sekadar jadi pelengkap.
Untuk nama paling senior dan fenomenal karena nyaris membawa Indonesia juara Piala AFF 2010 silam, adalah Cristian Gonzales.
Sayang, saat peluang meraih juara begitu besar, isu adanya pertandingan yang diatur agar Indonesia kalah, menyeruak ke permukaan. Alhasil, generasi naturalisasi belum bisa menunjukkan prestasi yang wah.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Mudah Naturalisasi Pemain Bola, Tapi Prestasi Masih Nol
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad