jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendorong pemerintah memperjuangkan penambahan kuota jamaah calon haji (JCH). Langkah ini penting untuk mengurai panjangnya antrian umat muslim yang ingin menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
Ini disampaikan Hidayat, menyikapi penangkapan terhadap 177 WNI yang akan berangkat haji menggunakan paspor ilegal dari Filipina. Masalah ini menurut politikus PKS itu, sangat disayangkan.
BACA JUGA: 4 Tahap ini Harus Dipenuhi Maskapai, Agar Lolos Terbang ke AS
Hidayat mengatakan bahwa kerajaan Arab Saudi sudah pernah menjanjikan penambahan kuota haji kepada Presiden Joko Widodo. Hal ini menurutnya harus ditagih karena masih ada solusi, salah satunya mengambil kuota haji negara lain yang tidak terpenuhi.
"Beberapa negara seperti Indonesia, itu jelas sistem kuota sudah tidak memadai karena orang mau haji sudah sangat banyak. Sementara di beberapa negara kuota tidak terpenuhi, misalnya di daerah Mesir, hampir semua kuotanya tak terpenuhi," kata Hidayat di kompleks Parlemen Jakarta, Senin (22/8).
BACA JUGA: Klaim Uang Rp 50 Juta untuk Panitera Cuma Kado Pernikahan
Karena itu, pemerintah harus memperjuangkan dan mengusulkan kepada Raja Salman, agar kuota haji negara-negara lain yang tidak terpenuhi bisa diberikan kepada Indonesia. Seperti juga kuota tersisa di Filipina.
"Kan lebih bagus misalnya Filipina diketahui kuota tidak terpakai 500 misalnya, itu langsung diambil Indonesia. Dengan cara itu semuanya legal. Secara hukum agama, melaksanakan haji pakai paspor palsu nggak boleh," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Adik Ipar Bu Ani Malah Belum Tahu Ruhut Dicopot dari Jubir PD
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menlu Diminta Turun Tangan Urus 177 JCH di Filipina
Redaktur : Tim Redaksi