Pemerintah Harus Serius Berantas Perdagangan Anak

Selasa, 11 Desember 2012 – 23:51 WIB
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) di DPR, Marwan Jafar, meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk bersinergi dengan aparat penegak hukum guna menekan tindak kejahatan perdagangan anak. Marwan menegaskan, pihak Imigrasi juga harus memerketat kepengurusan dan paspor.

"Ini diharapkan dapat menekan angka perdagangan anak yang terjadi belakangan ini," kata Marwan, dalam siaran persnya, Selasa (11/12).

Marwan menegaskan, sudah saatnya pemerintah dengan Polri untuk memberantas trafficking khususnya terhadap anak dan perempuan. Dia mengingatkan agar pengusutan kasus-kasus itu lebih serius oleh aparat penegak hukum dengan kementerian terkait. "Pengusutan dan penegakan hukum harus tuntas, jangan setengah-setengah," kata Marwan.

Dia menilai selama ini pengusutan terhadap kejahatan anak tidak maksimal dilakukan pemerintah dan penegak hukum. Sehingga, kejahatan tersebut masih saja terjadi.

"Dan seharusnya dilakukan lebih baik sehingga kasus seperti itu yang jumlahnya ribuan bisa dapat terungkap hingga tuntas," kata Marwan.

Selain itu, kata Marwan, sinergitas juga diharapkan dapat terjalin untuk memberikan perlindungan pada anak. Sebab tidak bisa dipungkiri lagi bahwa berbagai kekerasan yang terjadi membuktikan perlindungan terhadap anak memang kurang.

"Kalau tidak terkendali akan membahayakan. Harus ditanamkan ideologisasi sejak kecil melalui pendidikan sekolah," katanya.

Sementara Ketua KPAI Badriyah Fayumi mengatakan, kekerasan terhadap anak terjadi hampir di setiap wilayah. Bahkan kekerasan juga banyak terjadi disekolah-sekolah.

Menurutnya, dari hasil pemantauan KPAI di sembilan Provinsi pada 2012 diketahui 86,6 persen  anak menjadi korban kekerasan di sekolah. "Selain sebagai korban 78,3 persen anak ternyata juga menjadi kekerasan terhadap anak lainnya," ujar Badriyah. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Pemko Raih Nilai Terbaik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler