jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Iran meminta informasi penjelasan dari Pemerintah Indonesia terkait ditangkapnya kapal tanker milik warga mereka di perairan Indonesia.
Dilansir dari Al Jazeera, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran telah mendengar kabar yang bertolak belakang, tentang penangkapan Kapal MT Horse pada Minggu, dan kini sedang meminta klarifikasi dari Jakarta.
"Ini adalah masalah teknis, dan kondisi ini sering terjadi dalam perkapalan," katanya kepada reporter dalam konferensi pers, dikutip Senin 25 Januari 2021.
Sebelumnya diketahui jika pemerintah Indonesia telah menangkap kapal berbendera Iran MT Horse, serta satu kapal berbendera Panama, MT Freya, di perairan sekitar Kalimantan. Kedua kapal diduga sedang melakukan transaksi minyak ilegal.
Disebutkan jika kapal sempat menolak untuk menyebutkan identitasnya dengan tidak memasang bendera asal mereka, kemudian mematikan radio transponder, dan tidak merespons pada panggilan lewat radio.
Iran yang kini mengalami embargo minyak dari Amerika Serikat, disebut melakukan transaksi jual beli minyak di bawah radar, dengan mematikan sistem pelacakan.
BACA JUGA: DPR Dukung Ketegasan Bakamla Sikat Dua Kapal Asing di Pontianak
Tahun lalu, Iran menggunakan kapal MT Horse untuk mengirim 2,1 juta barel kepada negara yang juga mendapat sanksi dari Amerika Serikat, Kanada.
Awal pekan ini, Menteri Migas Bijan Zanganeh mengatakan, "Ekspor minyak Iran dan aksesnya atas pasar telah banyak meningkat," katanya tanpa menjelaskan lebih detail.
Pernyataan ini muncul beberapa saat setelah Joe Biden dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat. Sebelumnya Biden juga telah kembali menyepakati berlakunya perjanjian Nuklir dengan Iran setelah Donald Trump keluar dari perjanjian itu di tahun 2018. (alj/ngopibareng/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Natalia