Pemerintah Jangan Hanya Diam

Minggu, 16 September 2012 – 06:30 WIB
MATARAM-Film Innocence of Muslims terus menuai kecaman. Kemarin, puluhan mahasiswa gabungan dari KAMMI, FsLDK Nusra mengutuk keras film tersebut dengan menggelar aksi turun ke jalan.

Mereka menilai film yang diproduksi tokoh Israel-Amerika, Sam Bacile telah menghina serta melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Dimana, dalam film berdurasi dua jam itu menggambarkan Nabi Muhammad sebagai seorang penipu. ‘’Film ini sudah jelas produk Israel-Amerika untuk melecehkan umat Islam,’’ kata Ketua Umum PD KAMMI NTB Ahmad Dahlan saat orasi di Perempatan Bank Indonesia (BI) Mataram, kemarin.

Ia melihat, yang ditampilkan dalam film tersebut, bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai pria hidung belang yang lemah dan menggambarkan pula Nabi Muhammad SAW menyetujui adanya pelecehan seksual terhadap anak. ‘’Peluncuran film ini menjadi penyebab kemaraham umat muslim sedunia. Sekaligus kekejian produsernya dalam menilai Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat Islam sedunia,’’ katanya dengan suara lantang.

Peredaran film ini, katanya, terbukti melecehkan, menghina, dan menginjak-injak umat Islam. Film anti-Islam ini telah menimbulkan keresahan sosial dan mengundang protes kaum muslim.  ‘’Kita tuntut pelakunya (produser) diseret ke pengadilan HAM internasional,’’ tegasnya.

Koordinator Lapangan, Junardi menambahkan, setiap orang memiliki hak untuk berekspresi lewat karya, tapi semua ada batasnya. Jangan sampai mendiskreditkan Islam sebagai etnis keumatan. ‘’Kita minta pemerintah Indonesia mengeluarkan sikapnya terhadap peredaran film ini,’’ pintanya saat berorasi, kemarin.

Setelah puas berorasi, puluhan mahasiswa membacakan tuntutannya. Dalam tuntutannya, mereka mengecam peluncuran film Innocence of Muslims, menyerukan semua umat di Indonesia dan dunia untuk menolak peredaran film tersebut, dan meminta pemerintah Indonesia mengambil sikap terhadap peredaran film itu.

Selain itu, mereka juga menuntut, agar pelaku dihukum seberat-beratnya atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan umat muslim dan mendesak pemerintah Amerika mengadili pelaku dan para donatur pembuat film. Sebab, film tersebut merugikan dunia internasional dan berpotensi memancing eskalasi aksi besar-besaran dari umat muslim.

Usai membacakan tuntutan itu, puluhan mahasiswa yang mendapat pengawalan dari aparat kepolisian membubarkan diri, sambil membagikan selebaran kepada pengendara yang melintas. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyaknya Aturan Bukan Jaminan bagi Kelestarian Lingkungan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler