Pemerintah Jokowi Bangun 1.900 Kilometer Tol Selama 7 Tahun

Kamis, 14 April 2022 – 15:17 WIB
Aturan batas kecepatan di tol berlaku untuk semua kendaraan, termasuk mobil sport. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan panjang jalan tol yang dibangun sejak 2014 telah meningkat signifikan dibandingkan selama 40 tahun terakhir.

Menurut dia, sejak 2014 pembangunan jalanan bebas hambatan telah memelesat, karena sebelumnya hanya sepanjang 780 kilometer.

BACA JUGA: 23 Pintu Tol Rawan Macet saat Arus Mudik Lebaran, Mohon Disimak

“Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) sudah berapa kilometer yang dibangun dalam tujuh tahun terakhir ini, 1.900 kilometer. Yang sebelumnya 40 tahun 780 kilometer,” kata Presiden Jokowi dalam penandatanganan perjanjian induk Indonesia Investment Authority (INA) di Jakarta, Kamis (14/4).

Kendati demikian, dia tak menampik terdapat masalah yang selalu muncul yakni ketersediaan sumber pembiayaan.

BACA JUGA: Kementan-Kemenhub Siapkan Tol Laut, Ini Tujuannya

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut banyak pembangunan jalan tol pada waktu sebelumnya yang tidak melibatkan sumber-sumber alternatif pembiayaan dan hanya bergantung pada APBN, atau pada BUMN.

“Atau diserahkan pada swasta, yang juga pada sekian tahun tidak berjalan dengan baik,” ujar Presiden Jokowi.

Jokowi menyebut hal itu pula yang menjadi alasan pemerintah membentuk sebuah lembaga pengelola dana abadi atau Sovereign Wealth Fund bernama Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Pasanya, pembiayaan pembangunan tol memerlukan alternatif agar tidak bergantung pada APBN dan anggaran BUMN. Untuk mencari skema alternatif pembiayaan, pemerintah juga perlu memasang nilai keekonomian dengan Internal Rate of Return (IRR) yang mumpuni.

“Membayangkan jalan Tol Trans Sumatera dari Lampung sampai ke Aceh 2.900 kilometer. Kalau hitung-hitung per kilometer Rp90-110 miliar per kilometer, kebutuhan anggarannya berapa? Gede sekali,” ujar Presiden Jokowi.

Meskipun butuh anggaran besar, Kepala Negara menekankan proyek infrastruktur memiliki manfaat yang tinggi untuk meningkatkan daya saing produk domestik.

"Betapa pentingnya yang namanya infrastruktur, daya saing kita, produk-produk yang diproduksi di negara kita akan sulit berkompetisi dengan negara lain, apabila infrastruktur kita tidak baik," kata Presiden Jokowi. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler