Kementan-Kemenhub Siapkan Tol Laut, Ini Tujuannya

Selasa, 05 April 2022 – 20:50 WIB
Kemenhub terus tambah trayek tol laut. Ilustrasi Foto dok Humas Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjamin kelancaran distribusi dan pemasaran komoditas pangan antar pulau melalui penyediaan fasilitas Tol Laut.

Pasalnya, sinergi menyiapkan tol laut itu sangat penting, mengingat Indonesia merupaka negara kepulauan terbesar di dunia.

BACA JUGA: DPR Dukung Kementan Soal Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Kerja sama Buyung Lalana mengatakan tujuan program Tol Laut salahnya untuk mengurangi disparitas harga antar wilayah, antara pulau, antar daerah dan memangkas biaya logistik yang mahal.

Menurut dia, tol laut diluncurkan pada 2015 lalu sebagai salah program unggulan pemerintah berupa pengangkutan logistik kelautan untuk menghubungkan Pelabuhan di Nusantara agar diciptakan distribusi barang hingga pelosok negeri.

BACA JUGA: Kemenhub Klaim Perbaikan Jembatan Ngalik I Lamongan Rampung Sebelum Lebaran 2022

“Program Tol Laut ini salah satunya untuk memangkas disparitas harga antar wilayah di Indonesia serta memotong biaya logistik yang sangat mahal," ujar Buyung pada webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani, Senin (4/4) kemarin.

Dia menjelaskan dalam mewujudkan tujuan tersebut sangat dibutuhkan sinergi antar stakeholder khususnya antar Kementerian dan Lembaga, antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta para pelaku usaha operator sarana dan prasarana transportasi laut.

Menurut Buyung sudah hampir 7 tahun Tol Laut hadir di lebih 50 pelabuhan dengan berbagai inovasi.

Salah satunya ialah angkutan khusus ternak dan hasil pertanian.

BACA JUGA: Permintaan Pasar Meningkat, Kementan Dorong Pengembangan Tempe Koro Benguk

Hal tersebut muncul akibat kebutuhan akan daging di beberapa daerah tidak dapat terpenuhi hanya dengan ketersediaan dari lokal setempat.

"Untuk melancarkan pasokan daging, sehingga membutuhkan bantuan dari daerah lain, tetapi terkendala akan mahalnya ongkos angkut," jelasnya.

Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Angkutan Laut Khusus dan Usaha Terkait Bharto Ari mengatakan Kemenhub memiliki program untuk menjamin keberlangsungan logistik, termasuk hasil tanaman pangan untuk bisa terdistribusikan ke seluruh wilayah Nusantara.

Selain itu, Tol Laut juga dinilai mengalami banyak terobosan untuk mengoptimalisasikan perannya.

“Program Tol Laut dinilai mengalami banyak terobosan untuk mengoptimalisasikan perannya mengamankan jaringan logistik ke daerah dan menekan disparitas harga antar wilayah," ungkap Bharto.

Selain itu, lanjut dia, untuk menangani biaya logistik yang tinggi, pemerintah mengembangkan konsep Tol Laut dengan konektivitas laut yang efektif berupa kapal pelayaran yang rutin dan terjadwal.

Dengan begitu, sangat cocok untuk mengangkut hasil dari pertanian.

"Tol Laut ini sangat cocok untuk mengangkut komoditas tanaman pangan yang memiliki kuantitas besar," ujar Bharto.

Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kemendag Iqbal Shofwan menyebutkan secara total pada 2021 terealisasi muatan komoditas tanaman pangan yang berangkat menuju daerah lain mulai dari Beras, Kedelai, Jagung, Sagu, dan komoditas lain lebih dari 30.000 ton.

Muatan dengan jumlah itu adalah beras, yakni 27.903 ton dengan tujuan Merauke menuju Timika menjadi yang paling banyak mengangkut sebanyak 5.124 ton.

"Komoditas kedelai terealisasi muatan berangkat sebanyak 1.399 ton dengan jalur Tanjung Perak menuju Halmahera Utara menjadi yang paling besar," sebutnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyambut baik adanya Tol Laut ini.

Program itu dipastikan membantu proses distribusi komoditas tanaman pangan baik dalam bentuk segar, olahan atau pun benih dapat terdistribusi lebih cepat, dan hemat.

“Saya berharap ke depan akan lebih banyak lagi rute pelayanan sehingga distribusi pangan baik dalam bentuk segar ataupun bentuk olahan bisa lebih cepat," kata Suwandi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Sosialisasikan Penataan Sistem Zonasi di Kawasan Pelabuhan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler