Pemerintah Kebelet Hapus Premium, Demokrat Khawatir Rakyat Jadi Susah

Sabtu, 01 Januari 2022 – 16:17 WIB
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat Syarief Hasa menyebut pemerintah terburu-buru dalam penghapusan premium. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat Syarief Hasan mempertanyakan rencana penghapusan BBM jenis premium tahun ini.

Menurut dia, kebijakan itu terburu-buru dilontarkan.

BACA JUGA: PKS Sebut Penghapusan Premium Memberatkan Pengusaha Kecil

"Berpotensi menambah beban ekonomi masyarakat kecil yang terdampak oleh Pandemi Covid-19," ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan menilai rencana penghapusan premium tersebut kurang tepat dilakukan.

BACA JUGA: Anggota DPR Punya Pesan Penting soal Penghapusan Premium, Catat!

Pasalnya, daya beli masyarakat masih lemah akibat dampak dari Pandemi Covid-19.

"Penghapusan BBM jenis premium secara terburu-buru dapat semakin mempersulit masyarakat kecil yang selama ini banyak menggunakan BBM jenis premium," ungkap Syarief Hasan.

Meski mendukung BBM yang ramah lingkungan, Syarief menyebut tidak seharusnya kebijakan yang diambil pemerintah memberatkan masyarakat.

“Saya juga setuju bahwa kita perlu beralih dari BBM dengan oktan rendah ke oktan yang lebih tinggi. Namun, hal lain yang harus dipikirkan adalah solusi alternatif bagi masyarakat sebagai pengganti premium," ungkap Syarief Hasan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu meminta pemerintah menyediakan solusi sebelum menghapuskan BBM jenis premium.

"Energi alternatif yang bisa menggantikan premium dengan harga yang murah dan dapat diakses oleh masyarakat kecil sebelum menghapuskan BBM jenis premium.”, tegas Syarief Hasan.

Politisi senior Partai Demokrat itu menambahkan pemerintah harus melakukan sosialisasi sebelum melakukan penghapusan.

Pemerintah harus memperbaiki komunikasi dengan masyarakat sebelum mengambil kebijakan lewat sosialisasi-sosialisasi.

"Pemerintah juga harus mendengarkan harapan-harapan masyarakat kecil,dan menjaga agar daya beli mereka tidak semakin tertekan/ renda," tegas Syarief Hasan. (mcr10/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler