jpnn.com - JAKARTA – Proyek pembangkit listrik 35 ribu mw yang berjalan lamban sempat menampar muka Kementerian ESDM. Mereka ditegur Presiden Joko Widodo karena lambannya proyek itu.
Tapi, teguran itu tampaknya sudah menjadi cambuk. Sejak awal Juni berbagai proyek listrik diresmikan presiden bersama PLN dan Kementerian ESDM. Yang terbaru, Jokowi melakukan groundbreaking mobile power plant (MPP) berkapasitas 50 mw di Kabupaten Lombok Barat.
BACA JUGA: Honda Target Market Share Tembus 85 Persen
Lantas, presiden meninjau pengoperasian PLTDG Pesanggaran, Bali. Bagian dari proyek 35 ribu mw itu akan memperkuat sistem kelistrikan Lombok. ’’Rasio elektrifikasi Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju 100 persen di 2020,’’ ujar Dirut PLN Sofyan Basir.
Dia menambahkan, kini kelistrikan di NTB terdiri atas tiga sistem terpisah. Yaitu, sistem Lombok, Sumbawa, dan Bima. Yang terbesar adalah sistem Lombok dengan beban puncak sampai 212 mw dengan daya mampu pasokan 219 mw per Juni 2016.
BACA JUGA: Operasi Pasar Sukses Turunkan Harga Komoditas
Dengan tambahan 50 mw dari MPP Lombok, keandalan daya pasok sistem Lombok tentu bertambah. Rasio elektrifikasi Lombok malah meningkat jadi 78,16 persen pada Desember nanti.
Saat ini rasio elektrifikasi di Lombok baru 73,83 persen per April lalu. ’’Semoga meningkatnya rasio elektrifikasi bisa menjadi katalisator peningkatan perekonomian masyarakat,’’ kata Sofyan.
BACA JUGA: Triwulan Kedua, Investasi Dari Jepang Sentuh Rp 21 Triliun
MPP, lanjut dia, menjadi pilihan tepat untuk segera menambah pasokan kelistrikan di beberapa daerah. Alasannya, proses pengerjaan tidak butuh waktu lama karena sekitar 5–6 bulan sampai beroperasi.
MPP Lombok dibangun sejak 8 Februari dan kini mencapai 70 persen. MPP berbahan gas juga memberikan keuntungan tersendiri bagi PLN karena lebih murah daripada fosil. ’’Potensi penghematannya bisa mencapai Rp 26 miliar per tahun,’’ jelasnya.
Di Lombok, PLN masih akan membangun beberapa pembangkit lagi hingga 500 mw. Beberapa pembangkit juga sudah mencapai tahap pembebasan lahan seperti PLTGU Lombok 150 mw, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 masing-masing 100 mw, PLTMG Sumbawa 50 mw, dan PLTMG Bima 50 mw. (dim/byu/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Patok Asumsi Kurs Rp 13.500
Redaktur : Tim Redaksi