Pemerintah Kembangkan 13 Kawasan Industri Senilai Rp 250 T

Selasa, 09 Januari 2018 – 01:42 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 13 kawasan industri dengan nilai investasi hingga Rp 250,7 triliun bakal dikembangkan pada tahun ini.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan melakukan road show kepada investor potensial.

BACA JUGA: Airlangga Rangkap Jabatan, Fadli Ogah Ikut Campur

Pemerintah juga telah memfasilitasi pembangunan sejumlah kawasan industri terpadu.

’’Pembangunan kawasan industri juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dalam negeri,’’ ujar Airlangga, Minggu (7/11).

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Ajak Kandidat Kada Bertarung Sehat

Tiga belas kawasan industri (KI) yang dimaksud, di antaranya, KI Morowali di Sulawesi Tengah, KI Sei Mangkei di Sumatera Utara, KI JIIPE di Jawa Timur, KI Kendal di Jawa Tengah, dan kawasan-kawasan industri lain yang tersebar di beberapa wilayah.

’’Pemerintah telah memberikan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri, antara lain, melalui pemberian insentif fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan, tata ruang, dan lain-lain,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Titip 3 Pesan untuk Calon Kepala Daerah

Sementara itu, menurut Airlangga, proyeksi investasi di sektor manufaktur tahun ini tercatat Rp 352 triliun.

’’Dengan adanya investasi di sektor industri, tercipta lapangan kerja baru dan multiplier effect seperti peningkatan nilai tambah dan penerimaan devisa dari ekspor,’’ paparnya.

Kementerian Perindustrian mencatat, ekspor industri pengolahan nonmigas sampai November 2017 mencapai USD 114,67 miliar.

Angka itu naik 14,25 persen dibandingkan periode yang sama 2016 sekitar USD 100,36 miliar.

Ekspor industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi hingga 74,51 persen dari total ekspor nasional sampai November 2017 yang mencapai USD 153,90 miliar.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, pemerintah perlu menjamin kenyamanan investasi untuk investor yang baru masuk.

Pemerintah juga tidak boleh terlalu asyik mencari investasi baru tanpa memperhatikan pemodal yang sudah ada di Indonesia.

’’Jadi, jangan terlalu fokus mengundang banyak investor baru, tapi tidak mempertahankan investor yang sudah ada,’’ tutur Faisal. (agf/c15/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontribusi Industri Manufaktur Makin Meredup


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler