jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan industrialisasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sekaligus melakukan riset untuk pengembangan komponen, infrastruktur pendukung, dan penanganan limbah baterai kendaraan listrik.
Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Industri Kemenperin Heru Kustanto mengatakan pihaknya terus melakukan beberapa penelitian pengembangan baterai dan infrastruktur pengisian listrik.
BACA JUGA: Ada Sejumlah Kemudahan untuk Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Hal itu dilakukan sesuai yang ditetapkan dalam Prioritas Riset Nasional (PRN).
Dia menyebut beberapa contoh hasil rekayasa dari Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) dalam teknologi pembuatan baterai untuk sepeda motor listrik dalam bentuk pouch.
BACA JUGA: Kemenperin Pastikan Oksigen Medis untuk Penanganan Pasien Covid-19 Aman
“Kemudian dari sisi penggerak, BBLM (Balai Besar Logam dan Mesin) telah melakukan retrofitting motor listrik sebagai dapur pacu kendaraan listrik,” kata Heru dalam siaran persnya, Selasa (20/7).
Sementara itu, Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri Surabaya yang merupakan unit teknis Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin dengan kompetensi inti di bidang industri elektronika turut mendukung dan berkontribusi dalam program KBLBB di tanah air.
Dukungan yang diberikan antara lain dengan merancang infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk sepeda motor listrik.
Menurut dia, Baristand sudah melakukan rancang bangun infrastruktur berupa SPKLU untuk sepeda motor listrik.
SPKLU merupakan infrastruktur yang sangat vital dalam implementasi KBLBB.
“Saat ini industrialisasi KBLBB di Indonesia telah membentuk ekosistem penyiapan infrastruktur yang sudah mulai bergerak dengan melibatkan para pemangku kepentingan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian