jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia, melalui anak perusahaannya, PT Pupuk Kujang, tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Laos dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk NPK.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari peluang investasi penambangan Potassium Chloride (KCL) di negara Laos oleh Tim Pupuk kujang, yang langsung dipimpin Direktur Utama Nugraha Budi Eka Irianto beberapa bulan yang lalu.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Grup Jajaki Kerja Sama dengan Laos
"Pemerintah Laos mendukung rencana investasi Indonesia di pertambangan dan industri pupuk. Kondisinya saat ini Laos belum memiliki perusahan pupuk, namun Laos memiliki tambang KCL yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pabrik pupuk, sehingga sinergi antara Indonesia dengan Laos dapat lebih efektif," ujar Nugraha.
Dengan adanya perusahaan KCL di Laos, sambung Nugraha, sangat memungkingkan bisa menekan biaya lebih rendah karena lokasinya yang lebih dekat.
BACA JUGA: Seperti ini Cara PT Pupuk Indonesia Cegah Penyimpangan
“Kami melihat peluang besar di negara Laos. Saat ini Pupuk Kujang membutuhkan 70 ribu ton potasium setiap tahunnya dan selama ini Indonesia mengimpor potasium dari Kanada dan Rusia, sehingga sudah dipastikan biaya operasional cukup tinggi untuk produksinya," tandas Nugraha.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Di Dua Daerah ini Penyerapan Pupuk non-urea Melebihi Alokasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semester 1, Pupuk Indonesia Salurkan 4,3 juta ton ke Sektor Pangan
Redaktur & Reporter : Yessy