Di Dua Daerah ini Penyerapan Pupuk non-urea Melebihi Alokasi

Minggu, 09 Juli 2017 – 07:07 WIB
Gudang Pupuk. Foto: ilustrasi dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, stok pupuk subsidi nasional aman.

Di mana sesuai penugasan dari pemerintah, perseroan bertugas menyalurkan sebanyak 9,55 juta ton pupuk bersubsidi sepanjang 2017.

BACA JUGA: Semester 1, Pupuk Indonesia Salurkan 4,3 juta ton ke Sektor Pangan

Namun, kata Wijaya, meski secara nasional stok dan penyaluran aman, ada sejumlah daerah yang serapan pupuknya ternyata cukup tinggi, bahkan melebihi alokasi yang sudah ditetapkan.

Hal ini terkadang menyebabkan terjadi kendala distribusi.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Terbitkan Obligasi Rp 3,6 Triliun

“Untuk mencegah terjadinya kekosongan, kami mengerahkan upaya ekstra untuk bisa memenuhi permintaan petani, antara lain dengan melakukan realokasi atau mengirimkan tambahan pasokan pupuk dari kota yang menjadi distribution center kami”," kata Wijaya.

Salah satu wilayah yang penyerapan pupuk non-ureanya tinggi adalah NAD dan Sumatera Utara. Penyaluran SP-36 di NAD hingga akhir Juni 2017 telah mencapai 12.836 ton atau 103 persen dari rencana alokasinya, atau sudah 60 persen dari jatah alokasi 2017.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Kembangkan Budidaya Bawang Putih di Sembalun

Sedangkan di Sumut penyaluran SP-36 mencapai 26.981 ton atau 99 persen dari rencana dan sudah mencapai 53 persen dari rencana alokasi 2017.

“Untuk pupuk NPK, penyaluran di NAD juga termasuk tinggi, yaitu mencapai 26.449 ton atau 114 persen dari rencana," jelas Wijaya.

“Kami melihat bahwa kesadaran petani untuk menerapkan pemupukan berimbang sudah semakin tinggi, sehingga permintaan untuk pupuk non urea juga terus meningkat," tandas Wijaya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pupuk Indonesia Kembangkan Pertanian di Merauke


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler