jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab bersikap santai atas terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri dan tiga pimpinan lembaga, tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut Serta Penghentian Kegiatan Front Pembela Islam.
Habib Rizieq mengaku tidak mau memusingkan keputusan pemerintah yang melarang keberadaan Front Pembela Islam di Indonesia.
BACA JUGA: Pembubaran FPI Libatkan Tentara, Pakar Hukum: Itu Konyol, Tidak Beradab, Makin Mundur
"Enggak apa-apa, enggak apa-apa. Saya enggak pusing, kok," kata Habib Rizieq melalui rekaman yang dikirimkan Sekretaris Umum FPI Munarman kepada jpnn.com, Sabtu (2/1).
Habib Rizieq menyebut akan membentuk organisasi kemasyarakatan lain setelah keberadaan Front Pembela Islam dilarang.
BACA JUGA: Bukan 19 Detik, Video Syur Gisel dan MYD Berdurasi Lebih Panjang?
Nama organisasi itu, nantinya menyesuaikan dengan singkatan Front Pembela Islam sebelumnya yakni FPI.
"Besok saya bentuk lagi, Front Persatuan Islam. Singkatannya sama, FPI. Dibubarin lagi, saya bikin lagi Front Persaudaraan Islam. Singkatannya sama, FPI, yang mimpin dia-dia juga. Dibubarin lagi, enggak apa-apa. Saya ganti lagi jadi Front Penjaga Islam. Singkatannya sama, yang mimpin sama, kerjaannya sama," ungkap Habib Rizieq.
BACA JUGA: Respons Bang Ace Setelah Munarman Cs Membentuk Front Persatuan Islam
Habib Rizieq menekankan, Front Pembela Islam yang disingkat FPI hanya sebuah nama organisasi.
Rizieq juga lebih menekankan kepada perlunya umat memperjuangkan tujuan utama pembentukan Front Pembela Islam.
"Enggak, saya enggak pusing, karena FPI hanya organisasi. Alat juang, bukan tujuan. Tujuan kami adalah rida Allah SWT. Ada FPI, enggak ada FPI, amar makruf nahi mungkar wajib diperjuangkan," beber dia.(ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan