Pemerintah Mengimpor Beras Saat Musim Panen, Seorang Petani Bereaksi Begini

Sabtu, 06 Maret 2021 – 11:05 WIB
Petani panen di sawah. Ilustrasi. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengalokasikan impor beras sebesar 1 juta ton kepada Bulog. Rencana impor beras itu kini menjadi perbincangan di masyarakat.

Alokasi tersebut terbagi jadi dua, masing-masing 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton digunakan sesuai kebutuhan Bulog.

BACA JUGA: Guru Besar IPB: Kebijakan Impor Beras Harus Dipertimbangkan Secara Matang

Namun, rencana ini tidak mendapat respons dari petani. Anwar (37), seorang petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengaku terpukul lantaran kebijakan itu diputuskan ketika petani sedang menghadapi panen raya.

"Seharusnya diserap bukan diimpor,” ujar Anwar, Jumat, 5 Maret 2021.

BACA JUGA: Resmi Diluncurkan, Terrice Siap Bersaing dengan Beras Organik Impor

Mengenai hal ini, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan bahwa selama ini peranan Bulog hanya terfokus pada operator.

“Sedangkan untuk Kebijakan impor ada di Kementerian," singkatnya.

BACA JUGA: Profesor Hermanto: Kementan dan Petani Berkolaborasi Jaga Produksi Padi

Namun, kata Awaludin, relaisasi serapan beras dari panen raya yang sedang berlangsung saat ini mencapai 41 ribu ton. Sedangkan stok yang ada mencapai 1 juta ton.

Adapun target serapan Bulog tahun ini jumlahnya mencapai 1,45 juta ton.

Sebelumnya Badan Pusat Statustik (BPS) merilis bahwa produksi beras pada tahun ini diperkirakan meningkat tinggi yakni sebesar 4,86 juta hektare atau naik sebesar 26,56 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.

Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras tahun 2020 mencapai 54,65 juta ton. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang angka tahun 2019 yang hanya mencapai 54,60 juta ton.

Adapun total luasan panen pada tahun 2020 mencapai 10,66 juta hektar dengan total produksi padi mencapai 54,65 juta ton (gabah kering giling).

Terpisah, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo mengatakan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur hampir merata memasuki masa panen raya.

Di Kediri, panen raya berlangsung dengan sangat baik.

“Jawa Timur merata masuk panen raya," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan laporan total stok beras Bulog pertanggal 3 Maret 2021 mencapai 870.421 ton.

Dari angka tersebut, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani pertanggal 4 Maret 2021 mencapai Rp 4.464 perkilogra atau turun 0,29 persen dari hari sebelumnya. Sedangkan harga gabah kering giling mengalami kenaikan sebesar 0,96 persen atau Rp 5,479. Adapun harga beras medium di tingkat penggilingan mencapai Rp. 9.153 perkilogram atau naik sebesar 0,39 peraen dari hari sebelumnya.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler