JAKARTA – Pemerintah menilai saat ini merupakan momen yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan transformasi terkait kebijakan subsidi yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2012.
“Saya ingin menggarisbawahi, transformasi dari kebijakan subsidi momennya sekarang terutama bahan bakar minyak (BBM) subsidi,”ujar Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Armida S Alisyahbana dalam konfrensi pers dengan Asia Development Bank di Jakarta, Senin (26/3).
Menurutnya, pemerintah masih mempunyai pekerjaan rumah untuk mendiversifikasi BBM bersubsidi yang saat ini paling besar penggunaannya untuk transportasi. Padahal beberapa tahun yang lalu pemerintah berhasil untuk mengerem penggunaan minyak tanah dan beralih ke LPG secara susah payah dan tidak menjadi isu kembali di tahun-tahun berikutnya.
“Kalau kebijakan minyak tanah waktu itu tidak dilakukan maka dampaknya akan double-double, pekerjaan rumah kita tinggal subsidi transportasi khususnya premium dan solar,”jelasnya.
Idealnya, tambahnya ketika BBM diimpor maka besaran subsidinya dikurangi maka harus ada opsi, apalagi harga minyak dunia naik secara mendadak. Maka konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) menjadi satu opsi yang harus dilakukan.
“Jadi itu kuncinya harus ada konversi BBM ke BBG, karena harga BBG sekarang sebesar Rp3.100 per liter ekuivalen jadi opsi ini menarik dan memang sudah dilakukan oleh negara lain seperti Thailand dan India angkutan mereka tuktuk sudah pakai gas,”pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Mandiri Perkuat Sektor UKM
Redaktur : Tim Redaksi