Pemerintah negara bagian New South Wales (NSW) memerintahkan dilakukan penyelidikan komprehensif mengenai integritas struktural dari gedung Opal Tower di Sydney, NSW menyusul terjadinya keretakan parah di gedung apartemen 34 lantai tersebut yang memaksa dilakukannya evakuasi massal pada Malam Natal.
perintah ini muncul seiring dengan beredarnya foto-foto kerusakan yang terjadi di Gedung Opal Tower, yang menunjukkan sejumlah bagian luar (plesteran) dinding yang hancur dan retak-retak di dinding yang memicu evakuasi dan membuat sejumlah warga tidak memiliki tempat tinggal untuk merayakan Natal.
BACA JUGA: Pemahaman Tentang Kekerasan Seksual Bisa Ganjal Perlindungan Korban
Polisi mengatakan bagian dalam penyokong dinding di bangunan itu telah hancur.
Foto-foto yang pertama kali diterbitkan oleh The Daily Telegraph, menunjukkan pelapis dinding (plesteran) berserakan di lantai 10 apartemen yang berlokasi di Sydney Olympic Park itu dan retakan besar yang menyebabkan bangunan bergerak 1mm sampai 2mm pada Malam Natal.
BACA JUGA: Tahun Depan Indonesia akan Pasang Alat Pendeteksi Tsunami Baru
Photo: Retakan dan pelapis dinding yang jatuh dari gedung Menara Opal pada Malam Natal.
Sementara sebagian besar penghuni telah kembali, sebanyak 51 unit apartemen - sekitar sepertiganya - dianggap tidak aman dan mereka yang tinggal di unit tersebut terpaksa menghabiskan musim liburan Natal di tempat lain sambil menunggu pembaruan lebih lanjut.
BACA JUGA: Asteroid Berbentuk Kuda Nil Terdeteksi Dekati Bumi
Menteri Perencanaan dan Perumahan NSW Anthony Roberts mengatakan penyelidikan kepatuhan terhadap persyaratan persetujuan untuk bangunan ini telah dimulai.
"Saya telah memerintahkan departemen saya untuk menyelidiki secara komprehensif dan melaporkan kepada saya semua langkah yang diambil untuk memastikan integritas struktural gedung ini," kata Roberts.
Bangunan, yang dibangun dengan biaya dari pengembang Australia Ecove senilai $ 165.000.000, (Rp1,6 triliun) diberikan izin di bawah undang-undang pembangunan signifikan yang diluncurkan oleh pemerintah NSW yang memberikan jalan bagi pengembang besar untuk mendapatkan persetujuan tambahan dari dewan kota.
Direktur Ecove, Bassam Aflak hari Rabu (26/12/2018) membela bangunan itu sebagai bangunan dengan kualitas tinggi dan mengklaim kualitasnya jauh di atas standar industri.
"Sampai saat ini, bangunan ini adalah proyek yang mendapat perhatian karena kualitasnya," kata Aflak.
"Kami sedang menunggu informasi lebih lanjut dari para insinyur, tetapi kami memahami masalahnya adalah pada panel tembok.
"Yang penting, pihak berwenang menganggap aman bagi orang untuk masuk kembali dan mereka telah mengisolasi masalah ini ke sejumlah kecil apartemen."
Aflak mengatakan pembangun proyek, Icon - yang dimiliki oleh perusahaan Jepang Kajima Corporation senilai $ 12 miliar - bertanggung jawab penuh atas desain dan konstruksinya.
"Perusahaan ini adalah pembangun berkualitas tinggi yang sudah mapan," katanya.
"Mereka adalah pakarnya, dan Ecove telah mengalihdayakan keahlian itu."
Undang-undang pembangunan signifikan dari Pemerintah NSW diperkenalkan awal dekade ini untuk mengatasi kekurangan perumahan yang signifikan di daerah-daerah seperti Sydney barat - daerah di mana Opal Tower berada.
Bendahara NSW Dominic Perrottet hari ini, Rabu (26/12/2018) ini membela proses tersebut.
"Jelas ada perkembangan signifikan di seluruh negara bagian sejak 2011, sebanyak 500.000 persetujuan dan itu hal yang positif," katanya.
"Kami ingin mengatasi situasi ini dan kami akan melakukannya, tetapi perhatian utama kami adalah kesejahteraan dan keselamatan keluarga-keluarga ini."
Para ahli mempertanyakan bagaimana bangunan Opel Tower, yang baru dibuka pada bulan Agustus lalu, bisa mengalami kerusakan struktural yang sedemikian besar.
Apartemen tersebut dijual seharga $ 620.000 (Rp 6,3 miliar) untuk satu kamar tidur dan satu kamar mandi dan hingga $ 935.000 (Rp9,6 miliar) untuk apartemen dua kamar tidur, dua kamar mandi.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Pemerintah Negara Muslim, Termasuk Indonesia Diam Soal Uyghur?