Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 06 November 2024 – 10:33 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah optimistis ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen sepanjang 2024. Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 4,95 persen year-on-year (yoy), 1,5 persen (qtq) atau sebesar 5,03 persen (ctc).

Kondisi tersebut terjadi di tengah masih tingginya ketidakpastian dan berbagai tantangan global yang masih membayangi, seperti fragmentasi geoekonomi, ketegangan geopolitik, hingga proyeksi ekonomi global yang tumbuh 3,2 persen pada 2024 dan 2025 atau masih di bawah rata-rata historis.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Lantik Wakil Ketua dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional

“Memang berdasarkan historical kuartal ketiga relatif turun sedikit dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (6/11).

Menko Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal keempat bisa lebih baik.

BACA JUGA: Lewat Berkriyasi 2024, BKI Berkomitmen Selalu Hadir Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

"Dan kontribusinya walaupun dari kuartal ke kuartal masih naik sebesar 1,5 persen. Kalau kita bandingkan tiga kuartal, kuartal awal sampai dengan kuartal ketiga sekarang, kita masih tumbuh 5,03 persen. Artinya kalau tumbuh 5,03 persen, kita masih bisa berharap bahwa perekonomian kita bisa jaga di akhir tahun. Masih di level lima sesuai dengan APBN kita,” terangnya.

Sebagaimana siklus triwulanan, pada triwulan III pertumbuhan ekonomi cenderung menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.

BACA JUGA: Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Apalagi pada triwulan ini tidak ada dorongan event besar dan khusus, seperti Hari Besar Keagamaan atau liburan anak sekolah, seperti triwulan sebelumnya.

Tingkat pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 didukung oleh inflasi yang rendah dan terkendali di rentang sasaran 2,5 persen ±1 persen, yaitu 1,71 persen pada Oktober 2024 dengan rasio utang yang terkendali pada 39,4 persen di Juni 2024.

Menko Airlangga juga menyampaikan kinerja ekonomi Indonesia juga tetap solid, bahkan lebih baik dibandingkan negara maju atau negara berkembang lainnya, seperti Singapura (4,1 persen), Arab Saudi (2,8 persen), dan Meksiko (1,5 persen).

Seluruh komponen pengeluaran juga mengalami pertumbuhan positif.

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91 persen, dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55 persen yang didorong oleh peningkatan di sektor hotel dan restoran.

Sementara itu, PMTB tumbuh sebesar 5,15 persen, yang didorong investasi pemerintah dan swasta, terutama dalam pembangunan infrastruktur.

Semua sektor lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan positif, dengan lima sektor utama yang berkontribusi sebesar 64,94 persen.

Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh paling tinggi, mencapai 8,64 persen sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang dan pengiriman barang.

Sektor makanan dan minuman tumbuh 8,33 persen seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisman, MICE, dan event internasional, seperti Moto GP Mandalika, dan PON XXI.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh wilayah, meski ada pelambatan di beberapa wilayah seperti Sumatera, Sulawesi, dan Maluku-Papua.

Wilayah Jawa, Kalimantan, Bali, dan Nusra menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan wilayah lainnya.

“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga semakin berkualitas," ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga menyebutkan terkait angka jumlah penduduk yang bekerja bertambah 4,79 juta, menjadi 144,64 juta orang dibandingkan Agustus 2023.

Sementara pengangguran pun berkurang 0,39 juta orang atau 390 ribu, menjadi 7,47 juta orang.

Proporsi pekerja formal juga meningkat menjadi 42,05 persen, lebih tinggi dari Agustus 2023 (40,89 persen) yang utamanya didorong oleh meningkatnya pekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai yang tumbuh sebesar 3,44 persen (yoy).

Lebih lanjut Menko Airlangga juga memaparkan strategi kebijakan pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan di kuartal keempat 2024.

Pertama, menjaga daya beli dengan memperpanjang insentif fiskal PPN DTP dan PPnBM DTP untuk properti dan otomotif, meningkatkan kuota FLPP, meningkatkan pemanfaatan JKP, mendorong pemanfaatan dana JKK, dan mendorong kewirausaahan melalui KUR.

Kedua, meningkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) melalui peningkatan hilirisasi pada 26 komoditas SDA.

Menko Airlangga menambahkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi beberapa hal telah dilaksanakan.

"Baik itu untuk mendorong pemanfaatan proyek strategis nasional, pengembangan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan insentif tax holiday yang sudah diberlakukan melalui PMK Nomor 69 tahun 2024,” pungkas Menko Airlangga. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler