jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berkomitmen tidak akan melakukan ekspor Energi Baru Terbarukan (EBT) ke negara mana pun.
Pasalnya, pemerintah Indonesia akan fokus terlebih dahulu akan kebutuhan dalam negeri.
BACA JUGA: Tim Karate Pulang Bawa 4 Medali Emas, 8 Perak & 2 Perunggu, Dijemput di Bandara Soetta
Hal itu sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus mendorong percepatan investasi berkelanjutan dan inklusif.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia optimistis Indonesia memiliki peran penting dalam G20 karena sumber daya alamnya yang sangat besar.
BACA JUGA: Hadiah Lebaran
“Silakan investasi di Indonesia tetali kami belum berpikir untuk ekspor EBT. Kami pakai dulu, cukup dulu. Kalau kami jual ke negara lain, maka investasi akan lari ke sana,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Minggu (22/5).
Menurut Bahlil, Indonesia memikiki peran besar dalam pengembangan EBT, bahkan dunia sedang mendorong energi bersih saat ini.
BACA JUGA: Potensi Indonesia Bertahan di Peringkat 3 Besar SEA Games 2021, Menpora Amali Singgung DBON
Untuk itu, pemerintah terus mendorong pengembangan energi hijau dan ramah lingkungan di Indonesia.
Hal itu termasuk mengembangkan potensi sumber EBT hingga mendorong ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
BACA JUGA: Briptu Khairul Candra Tertembak Saat Menggerebek Bandar Narkoba, Begini Kondisinya
Bahlil mengatakan pengembangan energi yang ramah lingkungan juga sejalan dengan target NDC Indonesia untuk bisa mencapai netral karbon (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manfaatkan Inovasi EBT, PLTMH Panji Muara Jadi Pembangkit Listrik Hidro Pertama di Pulau Dewata
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wenti Ayu Apsari