Pemerintah Perlu Perangi Misinformasi soal Tembakau Alternatif Untuk Kurangi Perokok

Minggu, 28 Mei 2023 – 22:42 WIB
Perokok (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Malaysian Organization of Vape Entity (MOVE), Samsul K Arifin menjelaskan salah satu misinformasi yang kerap membuatnya heran adalah rokok elektrik vape menyebabkan disfungsi ereksi.

Dia mengaku telah mencari riset-riset terkait vape dan tak menemukan sama sekali penelitian yang menemukan hal itu.

BACA JUGA: Produk Alternatif Tembakau Terbukti Tekan Angka Perokok di Eropa

Hal itu disampaikan Samsul dalam acara Innovation Summit Southeast Asia 2023 yang berlangsung di Asia School of Business, Kuala Lumpur pada Rabu (10/5).

"Banyak pihak yang menakut-nakuti publik sehingga membuat orang-orang menghindari produk tembakau alternatif. Ada yang bilang produk tembakau alternatif dapat menyebabkan popcorn lung atau peradangan pada bronkiolus. Namun, tidak ada buktinya. Bahkan Cancer Research the United Kingdom (UK) menyatakan secara resmi tidak ada kaitan antara produk tembakau alternatif dan popcorn lung," urai Samsul, pada Minggu (28/5).

BACA JUGA: Olahan Ikan Laut Bantu Meningkatkan Imunitas

Samsul mengungkapkan, sejumlah riset justru telah membuktikan bahwa produk tembakau alternatif bisa mengurangi risiko hingga 95 persen lebih rendah daripada rokok.

"Pemerintah Inggris telah merilis 'The Tobacco Control Plan for England' pada Juli 2017, menekankan bahwa produk tembakau alternatif bisa berperan mengurangi risiko yang disebabkan rokok. Selain itu, Jepang juga memperkenalkan produk tembakau alternatif pada 2013 dan penggunanya terus meningkat. Peningkatan jumlah itu paralel dengan penurunan jumlah perokok di Jepang,” ungkap Samsul.

BACA JUGA: SAH, INSA yang Diketuai Carmelita Hartoto jadi Anggota Penuh FASA

Menurutnya, pemerintah negara lain bisa meniru pemanfaatan terhadap produk tembakau alternatif dari kedua negara tersebut.

Hal senada diungkapkan Presiden Advanced Center for Addiction Treatment Advocacy, Arifin Fii.

Dia menuturkan, pemerintah perlu memikirkan ulang kebijakan yang diterapkan pada produk tembakau alternatif.

Arifin menegaskan pentingnya penyusunan regulasi produk tembakau alternatif yang berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan sains.

Dengan membuka akses terhadap produk tembakau alternatif, seperti yang Inggris dan Jepang lakukan, maka pemerintah dari negara lain diharapkan dapat mengurangi masalah merokok yang selama ini sulit diatasi.

Kerugian kesehatan yang muncul akibat rokok bisa dikurangi jika akses pada produk tembakau yang memiliki risiko lebih rendah bisa diberikan.

“Dengan menggunakan pendekatan berbasis sains, pemerintah bisa menyusun regulasi yang berbasis profil risiko pada produk tembakau alternatif. Idealnya, regulasi yang bertanggung jawab, berbasis sains, dan proporsional akan memberikan peluang bagi siapa pun untuk mengakses produk tembakau alternatif yang telah terbukti lebih rendah risikonya daripada rokok," papar Arifin.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler