jpnn.com, JAKARTA - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengumumkan perpanjangan masa operasi search and rescue (SAR) jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Sedianya operasi SAR atas jatuhnya SJ-182 selesai per Senin (18/1) ini.
BACA JUGA: Berikut Daftar 29 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 yang Sudah Teridentifikasi
Pemerintah pun memutuskan perpanjangan masa operasi selama tiga hari ke depan.
"Pelaksanaan operasi SAR, kami perpanjang tiga hari lagi," kata Puruhito ditemui awak media di dermaga JICT 2, Jakarta, Senin ini.
BACA JUGA: Mbak RRD Nekat Berbuat Dosa Saat Jam Besuk di Lapas Semarang
Dia menjelaskan, perpanjangan masa operasi dilakukan setelah Basarnas menggelar rapat bersama Kemenhub, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Dalam rapat tersebut, berbagai pertimbangan diperhatikan sebelum memperpanjang masa operasi SAR. Antara lain seperti evaluasi kinerja, kendala, efektivitas kerja, dan hasil yang didapatkan.
BACA JUGA: Terbit Maklumat FPI Setelah Kejadian Banjir di Kalsel dan Gempa di Sulbar, Ini Isinya
"Nanti perpanjangan akan kami lihat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya," ujar dia.
Berdasarkan data per hari ini, Senin pukul 18.00 WIB, operasi SAR atas insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 telah mendapatkan 310 kantong berisi bagian jenazah korban.
Selain itu, operasi juga telah menemukan 60 potongan kecil bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182.
"Kemudian 55 potongan besar pesawat," ujar Puruhito.
Hingga Senin ini, operasi SAR juga telah menemukan kotak hitam SJ-182 jenis flight data recorder (FDR).
Namun, Tim SAR belum menemukan memori dari cockpit voice recorder (VCR) milik Sriwijaya Air SJ182.
Tim penyelam dari TNI AL baru menemukan pelindung dari CVR tersebut.(ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan