jpnn.com, TAIWAN - Pemerintah melalui perwakilan di KDEI Taipei menyiapkan pemulangan PMI sakit, Shinta Danuar ke Indonesia. Dalam tiga hari, terhitung dari 14 sampai 16 November 2018, KDEI Taipei tengah menyiapkan rencana pemulangan Shinta Danuar. Pemerintah melalui Tim KDEI Taipei telah berkoordinasi intensif dengan pihak rumah sakit guna memastikan kondisi terbaru Shinta Danuar.
Menjelang Magrib (15/06), tim yang terdiri dari Wakil Kepala KDEI Taipei, Siswadi, Kepala Bidang Ketenagakerjaan Sri Indah Wijayanti, Perwakilan BNP2TKI di Taipei, Analis Bidang Ketenagakerjaan Farid Maruf, dan Senior Asisten Bidang Ketenagakerjaan Kadir, kembali melihat kondisi Shinta Danuar untuk memastikan kondisi terbaru apakah sudah memungkinkan untuk dipulangkan ke tanah air.
“Kami terus berkoordinasi dengan maskapai dan rumah sakit untuk memastikan kondisi Shinta apakah sudah bisa dipulangkan, semua harus berdasarkan catatan dari dokter, mengingat perjalanan panjang dari Taipei ke Indonesia yang memerlukan waktu sekitar 5 jam perjalanan udara untuk tiba di Indonesia,” ungkap Siswadi.
Ditambahkan Siswadi bahwa dirinya ingin meluruskan informasi di luar bahwa pemerintah tidak sanggup untuk memulangkan Shinta Danuar, ini tidak benar. "Kami terus berupaya karena kepulangan Shinta ini sangat riskan dan tidak mungkin dipulangkan tanpa persetujuan dokter rumah sakit dan kita terus membantu Shinta mendapatkan hak-haknya di sini," ujar Siswadi.
Kepala BNP2TKI yang ditanya via telepon, menyatakan bahwa pantauan terakhir, kondisi Shinta Danuar cukup stabil, dalam kondisi sadar, dapat berkomunikasi meskipun suaranya terdengar berbisik, namun dapat merespons dengan baik pertanyaan. Shinta berpesan agar selama pemulangan ke Indonesia dapat didampingi ibu kandungnya.
“Kepulangan Shinta Danuar ini memerlukan layanan ambulance udara atau EMS (Emergency Medical Services), nanti pihak EMS akan koordinasi dengan rumah sakit disini untuk memastikan kepulangan Shinta Danuar, jika sudah terkondisikan bisa segera dipulangkan”, ujar Nusron Wahid, berdasarkan informasi staf BNP2TKI di KDEI Taipei.
Sementara itu,Kabidnaker KDEI Taipei, Sri Indah Wijayanti menyatakan bahwa selama ini pemerintah melalui KDEI Taipei, sudah mengupayakan asuransi tenaga kerja sehingga yang bersangkutan mendapatkan santunan saat dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan penjelasan tim medis Heping Hospital Hsinchu, saat ini kondisi Shinta Danuar masih tetap sama tetapi dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan suhu badan dan telah dilakukan penanganan. Dalam beberapa hari ke depan agak membaik tidak mengalami demam, yang bersangkutan segera dipulangkan dengan bantuan EMS (Emergency Medical Services) atau ambulance udara.
Menurut keterangan tim medis EMS (Emergency Medical Services), setelah PMI kembali stabil, tim medis membutuhkan waktu beberapa hari (perkiraan 3-5 hari) untuk menyiapkan segala dokumen terkait pemulangan yang bersangkutan termasuk koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan. Selama perjalanan kembali ke Indonesia, Shinta Danuar akan didampingi oleh tim dokter dan perawat dari EMS, serta KDEI Taipei.
KDEI Taipei juga terus berkoordinasi terkait rencana pemulangan Shinta Danuar dengan instansi terkait di Indonesia (Kemlu, Kemnaker, BNP2TKI) serta dengan Ibu Suriah, ibu kandungnya, yang akan tiba kembali di Taiwan pada hari Jum’at (16/11).
BACA JUGA: Deputi Perlindungan: Dorong PMI Purna untuk Jadi Pengusaha
“Jumat ini ibunya mbak Shinta akan tiba di Taiwan menuju Heping Hospital. KDEI Taipei terus memberikan motivasi semangat kepada mbak Shinta Danuar, Shinta segera dipulangkan ke tanah air. Di Indonesia baik Kemlu, Kemnaker dan BNP2TKI sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk pemulangan ke kampung halamannya di Banyumas.” ungkap Nusron Wahid.(jpnn)
BACA JUGA: BNP2TKI Menempatkan 1.065 PMI Dalam Program Upgrading Skills
BACA JUGA: Kata Siapa Pemerintah Tidak Peduli Terhadap Shinta Danuar
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNP2TKI Pemerintah telah Maksimal untuk Tuti Tursilawati
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh