jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan mobilitas masyarakat pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini diperkirakan cukup tinggi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan sejumlah arahan jelang Nataru dalam rapat terbatas yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12).
BACA JUGA: Kapolri Sebut 44,17 Juta Orang akan Lakukan Perjalanan Selama Libur Nataru
Dalam arahannya, Jokowi meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan karena mobilitas masyarakat pada Nataru tahun ini diperkirakan cukup tinggi.
“Hati-hati karena berdasarkan survei potensi yang akan melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain selama Nataru itu ada sekitar 44 juta kurang lebih dan ini perlu disiapkan oleh seluruh sektor yang terkait,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12) seusai mengikuti rapat.
BACA JUGA: Libur Nataru, Ini Salah Satu Rekomendasi Tempat Wisata Keluarga untuk Liburan Akhir Tahun
Menurut Muhadjir, pada tahun ini, sebanyak 16,35 persen penduduk akan memanfaatkan libur Nataru untuk melakukan perjalanan.
Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan Nataru 2021, tetapi lebih rendah daripada 2019.
BACA JUGA: Pintu Tol Menuju Bandung Ini Dibuka Jasa Marga saat Libur Nataru
“Angka ini lebih tinggi sedikit dibanding Nataru 2021 karena 2021 itu hanya 13 persen, tetapi lebih rendah dibanding Nataru 2019, karena 2019 itu yang melakukan libur itu sekitar 55 persen,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, kata Muhadjir, Jokowi juga menginginkan ketersediaan dan suplai bahan pangan selama Nataru terjaga, termasuk kelancaran pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk memberikan perhatian dalam hal pengamanan baik pada kegiatan peribadatan saat Natal maupun saat perayaan tahun baru.
“Masalah keamanan baik pengamanan di dalam kegiatan peribadatan, sehingga bisa menjamin kegiatan peribadatan yang dilakukan oleh umat Kristiani pada Natal itu berjalan dengan baik, tertib, aman, dan betul-betul bisa khidmat sesuai dengan tujuan dari ibadah itu sendiri, kemudian juga keamanan dalam masalah perayaan tahun baru 2023,” lanjutnya.
Secara umum, Menko PMK menyatakan pemerintah telah siap menjalakan arahan Presiden Jokowi dalam menghadapi libur Nataru 2022.
Menurutnya, sejumlah kementerian/lembaga terkait telah siap mengawal dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi saat Nataru.
“Kementerian Perhubungan, Kapolri, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Pertamina, dan tentu saja BMKG yang akan mengawal dari masalah cuaca dan BNPB yang juga akan mengantisipasi kemungkinan adanya bencana,” kata Menko PMK.
Pada Natal 2022, pemerintah memprediksi puncak mudik terjadi pada 23 dan 24 Desember 2022, sementara puncak arus balik pada 25 dan 26 Desember 2022.
Di samping itu, puncak arus mudik perayaan tahun baru diperkirakan terjadi pada 30 sampai 31 Desember 2022 dan puncak arus balik pada 1 dan 2 Januari 2023. (Tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Jamin stok BBM di Aman Terkendali Selama Libur NataruÂ
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga