Pemerintah Segera Tutup Pelabuhan Liar

Senin, 27 Oktober 2008 – 03:39 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Sjafii Djamal  mengaku akan segera melakukan penutupan pelabuhan-pelabuhan liar yang diterindikasi digunakan sebagai pintu masuk barang-barang  ilegalUntuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Bea Cukai

BACA JUGA: Menpora Hanya Akui Kongres KNPI di Bali

“Kita akan melakukan koordinasi untuk menentukan  pelabuhan-pelabuhan liar  mana saja yang harus ditutup
Kalau sudah ada nama-namanya sampai ke tangan saya, akan segera ditutup,” ujar Menhub.

Nama-nama pelabuhan liar  yang  diajukan itu nantinya akan dibahas terlebih dulu, untuk menemukan  solusi  terbaik

BACA JUGA: JK : Jawa dan Bugis Paling Nikmati NKRI

Sebab, untuk menutup  pelabuhan  yang sudah  beroperasi dan menjadi tumpuan  hidup orang banyak membutuhkan proses yang panjang dan jelas.Menhub mengaku belum  berani  menyebutkan, batas waktu penutupan pelabuhan-pelabuhan liar tersebut


Namun dia menegaskan penutupan itu akan dilakukan  secepatnya untuk mengantisipasi membanjirnya produk-produk asing yang dialihkan dari Amerika Serikat

BACA JUGA: Sutiyoso Tak Mau Umbar Iklan

Akan  mudah bagi pemerintah untuk mencabut izin pelabuhan resmi daripada pelabuhan liar yang dibuat masyarakat sekitar“Kalau resmi kita tinggal cabut izinnya, tapi kalau itu pelabuhan liar masalahnya bisa lain,” ungkapnya.

Menurut Menhub, sejauh ini Dirjen Bea Cukai belum memberi masukan secara resmi pelabuhan mana saja yang menjadi pusat penyelundupanDari identifikasi Dephub selama ini, pelabuhan yang paling rawan penyelundupan adalah pelabuhan petikemas, seperti Tanjung Priok Jakarta, Belawan Medan, Batu Ampar Batam, Tanjung Emas Semarang atau Tanjung Perak Surabaya“Tapi ada beberapa pelabuhan khusus, biasanya terkait dengan perusahaan tertentu seperti untuk docking, pelabuhan BBM, pelabuhan batubara dan lainnya,” terangnya.

Dirjen Bea Cukai, Anwar Supriyadi sebelumnya menyebutkan, masih ada ratusan pelabuhan liar di Indonesia yang diduga menjadi pintu masuk penyelundupanIndikasinya, di Pulau Batam yang kecil terdapat puluhan pelabuhan, padahal sehrausnya tidak sebanyak itu“Yang pelabuhan ilegal, ratusan jumlahnyaKita khawatir menjadi pintu masuk penyelundupanDi Pulau Batam saja kita hanya butuh dua (pelabuhan) tapi di sana ada 40-an pelabuhan tidak resmiItu satu pulau kecil saja, belum yang lainnya,” jelasnya(wir) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nusakambangan Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler