Pemerintah Seharusnya Mengapresiasi Rohis Bukan Mencurigai

Senin, 10 Juli 2017 – 02:28 WIB
Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini. Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Banyak pihak menyayangkan pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, yang meminta pihak sekolah untuk mengawasi Kerohanian Islam (rohis) di sekolah-sekolah. Pernyataan itu dinilai tidak arif, karena seharusnya pemerintah justru mengapresiasi rohis atas kiprahnya selama ini.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Jazuli Juwaini mengatakan, jika pernyataanitu benar maka tidak arif dan tak mendidik, khususnya bagi para aktivis rohis.

BACA JUGA: Ahmad Heryawan: Istri Saya Sudah Siap...

"Mudah-mudahan pernyataan Pak Lukman tentang rohis salah atau sekurang-kurang hanya kesalahpahaman saja. Tapi kalau benar mudah-mudahan segera diralat," kata Jazuli, Minggu (9/7).

Jazuli mengatakan, seharusnya pemerintah dan semua pihak berterima kasih dan mendukung hadirnya rohis dengan berbagai aktivitas dan perannya yang sangat positif selama ini.

BACA JUGA: Jazuli Juwaini Merasa tak Terlibat Korupsi E-KTP

Dia menegaskan, manfaat rohis itu nyata dalam membantu proses pendidikan akhlak di sekolah. Bahkan, aktivitasnya nyata dalam mencegah dekadensi moral dan budaya liberal di kalangan pelajar atau remaja. "Saya tanya, mana ada aktivis rohis yang pakai narkoba, tawuran, seks bebas, atau pornografi?" tanya Jazuli.

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, sebaliknya program-program rohis kerap menjadi solusi atas permasalahan di atas. Faktanya, tegas dia, sekolah mengandalkan rohis untuk mengatasi masalah-masalah aktual pelajar itu.

BACA JUGA: PKS Pengin Banget Pak Jokowi Paham Keinginan GNPF-MUI

"Coba tunjukkan kerusakan apa yang ditimbulkan oleh aktivitas rohis? Justru manfaat besar yang kita petik. Maka, pemerintah perlu mengapresiasi rohis dengan mengokohkan perannya dan mensupport aktivitasnya, bukan sebaliknya," kata Jazuli.

Kalau ada hal-hal yang dinilai masih kurang, Jazuli mengatakan, itu menjadi tugas pemerintah dan sekolah untuk melakukan pembinaan melalui pendekatan yang asertif dan apresiatif. Bukan pendekatan yang justru mendeskriditkan atau terkesan menyalahkan.

"Apalagi kalau masalahnya bersifat kasuistis lalu digenaralisasi. Ini tidak baik dan tidak mendidik bagi anak-anak kita khususnya yang menjadi aktivis rohis," katanya.

Sikap yang tepat, kata dia, adalah mengapresiasi dan membesarkan hati mereka sehingga memotivasi untuk terus berkontribusi bagi kebaikan.

Jazuli pun mengajak semua untuk berterima kasih dan terus mendukung aktivis rohis yang secara langsung dan tidak langsung, membantu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

"Sebagaimana amanat Pasal 31 UUD 1945 dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa," pungkas Jazuli.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Yang Pilih Lebaran Senin, Menag: Kesepakatan Bersama Isbat Di Tangan Pemerintah


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler