jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyebut pemerintah seharusnya memiliki indikator atau pijakan yang jelas ketika hendak menginjak rem darurat atau menetapkan pembatasan di masyarakat.
“Kami berharap pemerintah punya indikator yang ditentukan bersama dengan para ahli, sehingga indikator ini scientific based evidence," kata Mufida dalam keterangan persnya, Selasa (8/2).
BACA JUGA: Covid-19 dan BOR RS di DKI Meningkat, Kapan Pak Anies Tarik Rem Darurat?
Hal itu agar pemerintah tidak pusing memutuskan pembatasan atau menginjak rem darurat ketika ada indikator dalam penanganan Covid-19.
"Pemerintah bisa memutuskan kapankah akan diberlakukan," beber Legislator Fraksi PKS itu.
BACA JUGA: Anies Baswedan Kekeh Belum Tarik Rem Darurat, Ini Patokannya
Mufida kemudian menyebut beberapa faktor bisa dijadikan indikator sebelum pemerintah menginjak rem darurat.
Sebut saja angka penularan Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit, hingga capaian vaksin primer.
Mufida meminta pemerintah dan masyarakat tidak meremehkan varian Omicron yang disebut-sebut gejalanya lebih ringan dari varian Delta.
Dia menuturkan bahwa faktor penularan Omicron lima kali lebih cepat dan cukup berpengaruh ketika terpapar ke orang dengan komorbid.
“Artinya jangan sampai menyepelekan tetap harus waspada dan segera ada antisipasi agar tidak terus melonjak," ujar Mufida. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan