JAKARTA - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Evita Legowo mengatakan untuk mendukung kebijakan pemerintah melalui Kementrian ESDM terkait diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk angkutan umum, pemerintah akan mengimpor converter kit dari sejumlah negara.
Sebelum hal itu dilakukan, pemerintah terlebih dulu akan melakukan tender terbuka untuk pengadaan converter kit tersebut. Sebagaimana direncakan, untuk tahap awal ada 15 ribu converter kit yang dibagikan secara gratis oleh pemerintah untuk angkutan umum.
"Converter kit ini sudah tersedia di Italia, India, Korea, dan beberapa negara lain. Tapi nanti akan ditender dulu secara terbuka, mudah-mudahan lancar," kata Evita Legowo di kantor Kementrian ESDM saat mendampingi Menteri ESDM Jero Wacik mengekspose program penghematan energi, Rabu (30/5).
Dia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan converter kit ini, pemerintah akan mengeluarkan biaya antara Rp10-15 juta per unit converter kit yang akan dibagikan gratis untuk kendaraan umum.
Menteri ESDM, Jero Wacik menyebutkan, Kebijakan pemerintah melakukan diversifikasi dari BBM ke BBG tidak lain karena BBM makin lama makin sulit dan makin mahal. Sementara Indonesia memiliki gas yang jumlahnya cukup besar.
Kementrian ESDM juga sudah mempersiapkan program pendukung untuk mensukseskan diversifikasi BBM ke BBG ini. Salah satunya meminta pengusaha perbengkelan untuk menyediakan converter kit disamping adanya agen tunggal. Sehingga masyarakat yang ingin beralih dari BBM ke BBG bisa langsung memasang concerter kit di kendaraannya dibengkel tersebut.
Kebijakan lain ialah dilakukannya penambahan SPBG di sejumlah daerah. Hal ini juga sudah dibicarakan oleh Kementrian ESDM dengan Iswana Migas untuk mengajak pengusaha di daerah untuk ikut membangun SPBG ini.
"Gas tersedia, kita juga punya penampungan gas di lepas pantai, di Jabar yang bisa menampung 500 juta kubik fit per hari. Nanti tinggal kita siapkan fasilitas pengisian dari SPBG ke kendaraan," jelas Jero Wacik yang memastikan bahwa harga gas harus lebih murah dibanding BBM. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perumnas Diminta Gencar Bangun Rumah di Daerah
Redaktur : Tim Redaksi