Pemerintah Siapkan Resep Kedua Atasi Dampak Corona ke Ekonomi

Rabu, 11 Maret 2020 – 18:59 WIB
Warga menggunakan masker wajah saat melintasi kawasan MH. Thamrin, Jakarta. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan resep kedua, yakni relaksasi pajak penghasilan (Pph), dalam mengatasi dampak virus corona terhadap sektor ekonomi.

Staf Ahli Menko Perekonomian Edi Pambudi, mengatakan stimulus fiskal yang diberikan dari dua sisi, yakni menjaga sisi suplai dan permintaan.

BACA JUGA: Seperti ini Pesan RSPI Sulianti Saroso Untuk Pasien yang Dinyatakan Negatif Corona

"Dari sisi permintaan (kepada pribadi), diharapkan relaksasi PPh ini akan bisa menaikan atau menjaga daya beli. Itu diberikan dalam wujud pajak ditanggung pemerintah di PPh21 sehingga pekerja akan dapatkan bagian (penghasilan) secara penuh," katanya.

Sementara itu, dari sisi industri atau suplai, Edi mengatakan pemerintah ingin agar industri memiliki aliran dana yang cukup untuk memenuhi pasokan. Artinya, aliran dana tidak tertahan dalam sistem perpajakan.

BACA JUGA: Bukan Hanya Virus Corona, Indonesia juga Dihantui Wabah Demam Berdarah

"Kan perpajakan ada yang dipungut dulu kemudian dikompensasi di akhir tahun. Daripada tunggu akhir tahun dikompensasi, kalau bisa jadi haknya wajib pajak, maka akan diberikan. Jadi tidak dikenakan di depan," katanya.

Selain itu, di luar kebijakan fiskal, pemerintah juga akan menyederhanakan proses ekspor, impor, utamanya untuk menjaga pasokan, khususnya pasokan pangan.

BACA JUGA: Insyaallah, Besok 2 Pasien Positif Corona di RSPI Sulianti Saroso Sudah Bisa Dipulangkan

Hal itu juga dilakukan mengingat momentum bulan Ramadan dan Idulfitri yang sudah di depan mata.

"Sehingga kita harus menjaga inflasi, stabilitas harga dan lain lain. Termasuk penyederhanaan untuk integrasi INSW dengan inaportnet yang akan menjadi satu ekosistem, diharapkan itu akan memudahkan proses, industri akan bisa berkembang," ujarnya.

Edi menambahkan nantinya stimulus tersebut akan bersifat sementara karena penyebaran virus corona yang belum diketahui kapan berakhir.

"Paling tidak enam bulan ke depan kita akan berlakukan kondisi itu. Kemarin kita rancang tiga (bulan), kemudian bisa ditambah sampai enam bulan. Tapi sifatnya temporer," katanya.

Edi berharap stimulus kedua bisa diberlakukan secepatnya agar industri juga bisa segera bergerak. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga menggelar rapat koordinasi Rabu sore ini untuk memfinalisasikan stimulus kedua akibat corona ini. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler