Pemerintah Siapkan Roadmap Transisi Endemi

Senin, 18 Oktober 2021 – 22:40 WIB
Menko Airlangga Hartarto. Foto dok Kemenko

jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyiapkan Roadmap Transisi Pandemi Covid-19, menuju era baru.

Di mana masyarakat akan hidup berdampingan dengan Covid-19. Hal ini lantaran pandemi Covid-19 diproyeksikan akan menjadi Endemi.

BACA JUGA: Program PSP Bervaksin Distribusikan 15.219 Dosis Vaksin Covid-19

"Nantinya kita hidup berdampingan dengan Covid-19 dan semua kegiatan sosial ekonomi akan beraktivitas dengan normal baru menjaga protokol kesehatan dan tentunya dua dosis vaksin menjadi salah satu prasyarat berbagai kegiatan," ujar Airlangga dalam webinar bertajuk 'Government & Basic Essential Sectors: Synergize for Post-Pandemic Economic Recovery'.

Oleh karena itu, untuk menuju masa transisi itu, pemerintah terus mengejar target vaksinasi 1,5 juta - 2,5 juta vaksin per hari.

BACA JUGA: Lewat Cara ini Pupuk Kaltim Ajak Masyarakat Bangga Gunakan Produk Indonesia

Diharapkan lebih dari 50 persen masyarakat telah mendapatkan dosis kedua vaksin dan mencapai kekebalan komunal.

"Level PPKM akan dibuka secara bertahap dan berjenjang, dan tentunya screening (aplikasi) Peduli Lindungi menjadi langkah awal menuju era baru pascapandemi dan melalui teknologi digital," tutur Airlangga.

BACA JUGA: Dikabarkan Bercerai, Shandy Aulia Berusaha Tenang dan Terima Kenyataan

Terkait kasus Covid-19, dia bersyukur karena penanganan Covid-19 yang dilakukan dari hulu ke hilir telah memberikan hasil yang sangat baik, di mana angka kasus aktif per Juli 2021 yang sebanyak 524 ribu turun menjadi 20 ribuan kasus aktif per hari ini.

"Kasus konfirmasi harian tercatat 4,6 kasus per 1 juta penduduk, lebih rendah dari negara lain seperti Singapura, Malaysia dan India. Kinerja penanganan Covid-19 dan vaksinasi kita salah satu yang diakui dunia," paparnya.

Dari sisi ekonomi, Airlangga juga bersyukur karena pemulihan ekonomi telah berjalan baik.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang mencapai 7,07%, tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

Perbaikan permintaan domestik menjadi pendorong dan membuat seluruh sektor usaha tumbuh positif di triwulan II 2021.

"Saya yakin bisa mencapai (target) itu dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan stakeholder termasuk pelaku industri dan media. Saya terus mendorong agar kita tetap optimis dan saat ini mesin pertumbuhan dalam kondisi baik, terutama harga-harga komoditas yang luar biasa baik yang kita kenal  commodity supercycle," kata Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Lina Sari mengungkapkan, untuk membantu pemerintah di masa pandemi, pihaknya melakukan beberapa inisiatif salah satunya pengembangan bahan baku obat dan produksi obat jadi related Covid-19.

Kemudian untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan obat-obatan, Kimia Farma mengembangkan drive thru dan penjualan secara online melalui aplikasi mobile, test Covid-19 via online dan layanan home care.

Di sisi lain, BPJS Kesehatan juga memiliki peran yang tak kalah penting di masa pandemi ini.

BPJS Kesehatan dipercaya untuk melakukan verifikasi klaim di rumah sakit dimana pembiayaan klaim Covid-19 menggunakan anggaran pemerintah.

"Pada 2020, BPJS Kesehatan telah melakukan verifikasi lebih dari 683 ribu klaim Covid-19 dengan nilai Rp40,3 Triliun.

Angka tersebut meningkat di mana per 19 September 2021 menjadi 907 ribu klaim senilai Rp51,1 triliun. Jadi cukup besar," jelas Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler