jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla memulai program Balai Latihan Kerja (BLK) di pondok pesantren. Tahap uji coba, program ini sudah berjalan di 50 pesantren.
Namun pada tahun depan, pemerintah akan membangun BLK di 1.000 pondok pesantren. Ini telah disampaikan Jokowi saat apel akbar Santri Nusantara yang dihelat di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu (20/10) malam. Berapa anggarannya?
BACA JUGA: Menteri Hanif Terharu Kunjungi Desa Kantong TKI di NTT
Berdasarkan informasi yang diperoleh JPNN, pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk membangun 1.000 BLK di pesantren. Dengan estimasi Rp 1 miliar per pesantren.
Pengajuan anggarannya dilakukan melalui Kementerian Ketenagakerjaan lewat RAPBN 2019. Secara prinsip, usulan program ini sudah disetujui semua fraksi di DPR RI. "Sudah (disetujui DPR)," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri saat dikonfirmasi, Minggu (21/10).
BACA JUGA: Peningkatan Kualitas SDM akan Tarik Banyak Investasi
Namun, menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini belum memerinci penggunaan anggaran tersebut.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay membenarkan adanya usulan program BLK untuk seribu pesantren dari Kemenaker. Namun dia menyebut pembahasannya masih berjalan.
BACA JUGA: PKB Ganti Sekjen, Cak Imin Pastikan Tak Ada Persoalan
"Masih ada sedikit perdebatan. Terutama soal pertanyaan kenapa di pesantren? Atau kenapa di pesantren saja? (Alasannya) sudah dipaparkan, tapi perlu persetujuan pada rapat berikutnya," ucap Saleh dihubungi pada Senin (22/10).
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah menjalankan sejumlah program di pesantren. Antara lain bank wakaf mikro untuk ekonomi umat, dan membangun BLK.
Untuk program bank wakaf mikro, hingga saat ini baru dicoba di 33 pondok pesantren. Sementara BLK dicoba di sekitar 50 pesantren. Namun pada tahun 2019 nanti, Jokowi sudah menyiapkan jumlah lebih besar.
"Tetapi tahun depan insyaallah kita perbanyak kurang lebih 1.000 balai latihan kerja di pondok pesantren. Kalau ini kita lihat bermanfaat dan bisa meningkatkan sumber daya manusia kita, tahun depannya insyaallah kita lipat gandakan lagi," ungkapnya.
Hal itu dilakukan pemerintahan Jokowi karena negara ini punya 28 ribu ponpes yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
Berdasarkan hasil pengamatannya setiap Presiden masuk ke pondok pesantren, dirinya melihat kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya untuk balai latihan, ada yang meminta pelatihan komputer, tetapi ada juga yang meminta pelatihan fesyen dan garmen.
"Ya kita coba, kita lihat, kita evaluasi apakah cocok atau tidak, benar atau tidak, sehingga bisa meningkatkan skill dari para santri dan banyak hal lain yang telah kita coba sehingga nanti ada kesimpulan bahwa yang benar kita harus melakukan ini," jelasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Dukung Program Pelatihan English for Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam