Hal ini disampaikan Menteri ESDM Jeri Wacik dalam konferensi Pers di kantornya, Rabu (30/5). "Tadi sudah kami bahas, pertama BBM yang bersubsidi, adanya tambahan 2,5 juta KL, sebagian digelontorkan ke Kalimantan," kata Jero Wacik. Hanya saja dia belum menyebut jumlah persisnya.
Pernyataan Menteri ESDM ini juga didengar langsung oleh Gubernur Kalsel, Ruddy Arifin dan Wakgub Kalbar, Wagub Kalteng dan Kepala Bappeda Kaltim. Saat itu Wacik juga didampingi kepala BPH Migas, Kepala Iswana Migas dan Dirut Pertamina.
"Kedua, Kami akan tambah BBM non subsidi. Sebagaimana diketahui Kalimantan cukup baik pertumbuhan ekonominya, seperti ada di daerah perbatasan, ada rakyat yang beli BBM Rp20 ribu per liter dari Malaysia, jadi daya belinya bagus," jelas Menteri ESDM.
Dia menjelaskan, pertemuan yang dia lakukan dengan empat Gubernur se Kalimantan sangat produktif guna mencari solusi yang sudah dihasilkan tersebut sebagai tindak lanjut antrian panjang selama 2 bulan terakhir di SPBU Kalimantan.
Bahkan Jero Wacik melihat adanya antrian panjang pengisian BBM di Kalimantan penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi yang baik di empat Provinsi tersebut.
"Ekonomi tumbuh baik di 4 provinsi, ada yang 6,7 sampai 8 persen. kemudian kendaraannya ada yang tumbuh sampai 15 persen, sepeda motor, dan mobil juga demikian," kata Wacik.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Tangki BBM Mogok, Pasokan Bisa Terganggu
Redaktur : Tim Redaksi