Sopir Tangki BBM Mogok, Pasokan Bisa Terganggu

Rabu, 30 Mei 2012 – 10:05 WIB
JAKARTA - Ratusan supir mobil tangki BBM milik PT Elnusa Petrofin menggelar aksi mogok di Medan dan Palembang. Mereka menuntut perbaikan kesejahteraan  dan peralatan standar keamanan kerja, yangtidak kunjung dipenuhi direksi di Jakarta.

Para mobil supir tangki ini yang menggelar aksi mogok sejak pukul 5 pagi ini, sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka. Pasalnya kecelakaan mobil truk tangki sangat tinggi disumatera utara. Karena standar keselamatan kerja yang sangat minim.

Pada akhir maret dan awal mei lalu, kecelakaan mobil tangki terjadi di Tapanuli dan labuan batu, sumatera utara. Selain kerugian puluhan miliar rupiah, rangkaian kecelakaan ini juga merenggut banyak korban jiwa. “Kami terpaksa menggunakan ban vulkanisir karena hanya itu yang diberikan manajemen. Padahal sudah berapa nyawa melayang karena kami pecah ban di jalan.” Ungkap salahsatu kordinator Aksi simon, yang juga salah seorang supir truk Elnusa.

Menurut para supir, pihak direksi tidak pernah memenuhi janjinya untuk memberikan peningkatan penghasilan, jamsostek, dan sistem kerja yang semakin tidak kondusif. “Hak mogok kerja kami jelas dilindungi Undang-undang. Dana apa yang kami lakukan saat ini tidak lebih hanya sebagai cara kami menuntut sesuatu yang lebih layak,” tegasnya

Akibat aksi mogok ratusan awak pengakut BBM ini, dikhawatirkan pasokan BBM diwilayah Sumatra Utara dan Sumatera Selatan akan terganggu dalam beberapa hari kedepan. Hal ini juga dapat menghambat kegiatan ekonomi yang berujung pada terganggunya stabilitas nasional.
Aksi serupa juga rencannnya akan digelar oleh awak angkutan BBM di seluruh indonesia sebagai bentuk kekecewaan mereka atas kinerja direksi yang dianggap tidak pernah memperhatikan nasib para karyawannya. Sebagaimana diketahui, Aksi mogok di Palembang dan Medan ini bukan aksi pertama karyawan PT. Elnusa Petrofinm.

Beberapa waktu lalu, ratusan karyawan PT. Elnusa Petrofin juga sempat menggelar aksi demo di halaman kantor mereka di Jakarta. Mereka menuntut direksi untuk turun dari jabatanya karena dianggap tidak memiliki kompetensi untuk memimpin perusahaan. Akibatnya beberapa kontrak kerja jangka panjang bernilai ratusan miliar yang sudah
dimiliki perusahaan terpaksa dibatalkan karena kebijakan direksi yang kontraproduktif.

Sekadar diketahui, PT. Elnusa Petrofin merupakan anak perusahaan pertamina yang memiliki sarana dan jaringan distribusi bbm dan gas di seluruh indonesia. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surya Esa Fokus Ekspansi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler