jpnn.com, JAKARTA - Larangan Aparatur Sipil Negara atau ASN mengkritik pemerintah menuai reaksi beragam. Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa pemerintah tidak perlu baper (bawa perasaan) dan paranoid terkait kritik akibat kritik yang disampaikan ASN.
"Kalau ASN mengkritik atau apa pun, sejauh kritik itu konstruktif saya kira tidak perlu baper, tidak perlu paranoid, tidak perlu berlebihan," ungkap Riza di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/10).
BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Copot Jabatan Seorang ASN yang Berulah di Media Sosial
Ketua DPP Partai Gerindra itu mengatakan seluruh warga negara Indonesia tidak boleh dibatasi dalam memberikan kritik. Menurut Riza, TNI, Polri maupun ASN boleh saja memberikan kritik.
"Yang penting tidak melanggar UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik), maupun UU lainnya," jelas Riza.
BACA JUGA: 10 Bulan Ada 20 ASN Cerai, Didominasi Guru, Pemicunya Perselingkuhan
Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR ini meningatkan jangan pula asal mengkritik tanpa dasar, fakta dan data.
"Itu tidak baik," tegasnya.
BACA JUGA: Mardani Ali Sera: Pemerintah Belum Mau Bahas RUU ASN
Menurut Riza, kalau mengkritik harus sesusi dengan masukan yang membangun, konstruktif.
"Negara kita negara yang demokratis dan sudah memasuki 20 tahun reformasi. Jadi, jangan set back ke belakang mengkritik saja tidak boleh," pungkasnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy