Pemerintah Tolak Gencatan Senjata

Selasa, 18 Mei 2010 – 13:03 WIB
Pendukung mendiang Mayjen Khattiya Sawasdipol menuangkan air suci di depan fotonya sebagai bagian dari upacara pra-pemakaman, Senin (17/5). Foto: Getty Images/cnn.com
BANGKOK - Aksi Kekerasan di Thailand masih akan terus berkepanjangan, menyusul sikap keras pemerintah setempat yang dengan tegas menolak gencatan senjata sebagaimana ditawarkan demonstran Kaos MerahPemerintah Thailand bersikeras untuk menghabisi demonstran Kaos Merah yang mereka sebut telah melakukan aksi kekerasan jalanan, yang menewaskan 38 orang dalam sepekan terakhir

BACA JUGA: Muslimah Menangi Miss USA

Melakukan gencatan senjata, bagi pemerintah Thailand merupakan tindakan yang absurd, dan tak mungkin dilakukannya.

"Usulan gencatan senjata itu sama sekali tidak masuk akal," kata Wakil Perdana Menteri Thailand yang membawahi keamanan dalam negeri seperti dikutip kantor berita Perancis AFP
Suthep menegaskan, bahwa selama ini pasukan tentara Thailand tidak menembah warga sipil, namun pasukan keamanan sudah menjalankan tugasnya untuk mengamankan negara

BACA JUGA: Mayjen Khattiya Akhirnya Tewas

Mereka telah menjalankan tugasnya dari pihak yang berwenang," kata Suthep menegaskan.

Pasukan tentara Thailand kini sedang berupaya untuk mengisolir demonstran Kaos Merah
Mereka menutup pintu dari luar, sehingga tidak ada lagi pendatang aksi baru

BACA JUGA: Ada Jam Malam di Bangkok

Namun sebaliknya, tentara memberikan keleluasaan bagi demonstran Kaos Merah yang akan meninggalkan lokasi."Tindakan itu adalah untuk membersihkan daerah protes dan mencegah para pendatang baru memasuki kawasan tersebut, di samping mengizinkan orang untuk keluar dari wilayah itu."

Seperti diketahui, salah seorang pemimpin demonstran Kaos Merah telah menghubungi pihak pemerintah untuk meminta melakukan gencatan senjata menyusul tewasnya jenderal pembelot  Khattiya Sawasdipol, pekan laluMenurut rencana, jenazah Kattiya akan disemayamkan Rabu besok.

Pemimpin senior Baju Merah menelepon Sekretaris Umum perdana menteri, Korbsak Sabhavasu, agar menawarkan seruan kepada para demonstran untuk kembali ke tenda utama mereka dari penyebaran di berbagai tempat, di mana bentrokan-bentrokan jalan yang mengerikan terjadi."Dia mengatakan bahwa jika tentara berhenti menembak, dia akan mengimbau kepada para demonstran untuk kembali ke tenda mereka di Ratchaprasong," kata Korbsak kepada para wartawan.

Korbsak menjamin, jika pada demonstran Kaos Merah kembali ke lokasi perkemahan mereka di Ratchaprasong  tentara tidak akan meyerang lagi."Jika dia menyerukan kepada para pemrotes kembali ke lokasi Ratchaprasong dan menghentikan aksi-aksi mereka di sekitar Bangkok, tidak akan ada lagi peluru-peluru ditembakkan oleh tentaraTentara tidak akan menyerang tempat mereka," kata Korbsak.

Aksi kekerasan pecah setelah demonstran  tumpah ruah keluar dari tenda protes mereka yang dijaga ketat, yang telah dikepung oleh militer untuk membubarkan aksi merekaMeski begitu, nampaknya pemerintah Thailand tidak akan tunduk begitu saja kepada para demonstran Kaos MerahKorbsak mengisyaratkan bahwa pihaknyalah yang berkuasa, dan tidak ada alasan untuk menuruti tekanan para demonstran Kaos Merah.

Kaos merah juga menyerukan agar PBB turun tangan menangani aksi kekerasan jalanan yang terjadi di ThailandNamun, seruan itu lagi-lagi ditolak oleh pemerintah Thailand, dengan alasan belum perlunya campur tangan asing dalam masalah ini, (aj/afp/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Filipina Punya First Girlfriend


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler