JAKARTA - Direktur Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Djoko Siswanto, menyatakan kemungkinan akan ada dua harga eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) di masyarakat. Untuk masyarakat golongan bawah, harga bensin tetap Rp4.500 per liter, sementara bagi masyarakat menengah ke atas, harga baru akan ditentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Jadi salah satu opsinya, nanti ada dua harga penjualan BBM. Yaitu ada yang tetap Rp 4500, dan harga untuk masyarakat mampu itu Pak SBY nanti yang menentukan,” ujarnya ditemui usai rapat koordinasi sejumlah menteri dengan kepala daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (16/4).
Untuk penjualan solar menurut Joko juga kemungkinan juga diberlakukan dua harga. Dimana dari total kuota yang ditetapkan, 90 persennya dijual Rp 4.500/liter, sementara 10 persen lainnya akan dijual Rp 6.500.
Menurut Joko, jika opsi ini yang dipilih, maka dari seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia, terdapat 34 SPBU yang memberlakukan dua harga. “Karena di daerah-daerah tersebut SPBU hanya satu, nah disitu tentunya mereka akan memberlakukan dua harga. Tapi saya lupa itu daerahnya dimana saja,” katanya.
Joko yakin dengan opsi penghematan, nantinya akan mengurangi subsidi hingga Rp 30 triliun. “Penerapan penghematan Insya Allah Mei mendatang sudah terlaksana. Kalau dari hitung-hitungannya ada keuntungan, tapi kita jaga agar BBM tetap tidak melebihi kuota,” katanya.(gir/jpnn)
“Jadi salah satu opsinya, nanti ada dua harga penjualan BBM. Yaitu ada yang tetap Rp 4500, dan harga untuk masyarakat mampu itu Pak SBY nanti yang menentukan,” ujarnya ditemui usai rapat koordinasi sejumlah menteri dengan kepala daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (16/4).
Untuk penjualan solar menurut Joko juga kemungkinan juga diberlakukan dua harga. Dimana dari total kuota yang ditetapkan, 90 persennya dijual Rp 4.500/liter, sementara 10 persen lainnya akan dijual Rp 6.500.
Menurut Joko, jika opsi ini yang dipilih, maka dari seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia, terdapat 34 SPBU yang memberlakukan dua harga. “Karena di daerah-daerah tersebut SPBU hanya satu, nah disitu tentunya mereka akan memberlakukan dua harga. Tapi saya lupa itu daerahnya dimana saja,” katanya.
Joko yakin dengan opsi penghematan, nantinya akan mengurangi subsidi hingga Rp 30 triliun. “Penerapan penghematan Insya Allah Mei mendatang sudah terlaksana. Kalau dari hitung-hitungannya ada keuntungan, tapi kita jaga agar BBM tetap tidak melebihi kuota,” katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Latih Warga Palestina Cara Kelola UMKM
Redaktur : Tim Redaksi