Pemerintahan Gaduh, Negara Makin Sulit

Sabtu, 05 Desember 2015 – 23:05 WIB
Sarasehan GPII. Foto: GPII for JPNN

jpnn.com - BOGOR – Ratusan kader Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) se-Jabodetabek Banten dan Jawa Barat ikut dalam konsolidasi dan sarasehan lintasgenerasi di kawasan Puncak, Bogor, Sabtu (5/12).

Ketua Umum GPII Karman BM mengatakan, pemerintahan yang gaduh dan menteri tidak taat pada presiden menjadi beberapa penyebab kondisi Indonesia semakin sulit.

BACA JUGA: SOKSI Tegaskan Komitmen untuk Perjuangkan Jago Golkar di Pilkada

Selain itu, sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyerang pimpinan lembaga lain menyebabkan turbulensi politik. Menurut Karman, hal itu menyebabkan pemerintahan kehilangan arah.

Tak hanya itu, dia juga menyoroti potensi disintegrasi bangsa, konflik antarumat beragama dan perebutan sumber daya alam serta krisis ekonomi sosial.

BACA JUGA: Kisah Hangat Budayawan Butet Kartaredjasa saat Kampanye Pilgub Kalteng

“Untuk itulah GPII berkumpul di sini bersama sama para senior senior GPII lintas generasi untuk menyatukan persepsi, menyamakan gerak dan mengambil sikap. Hal itu agar sedini mungkin mampu merespons dengan sikap yang tepat dan cerdas untuk menghadapi berbagai problematika kebangsaan ini,” terang Karman.

“GPII siap mempertaruhkan semuanya untuk mempertahankan NKRI sesuai slogan perjuangan kami, Islam Yes, NKRI Yes, " ujar Karman.        

BACA JUGA: Senator Minta Pemerintah Adil Terhadap Jambi

Dia menambahkan perlunya reevaluasi sikap GPII terhadap setahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

“Dan hasilnya seluruh kader yang hadir bersepakat bahwa PP GPII di berikan mandat untuk terus berjuang melanjutkan agenda agenda yang belum selesai di lakukan selama ini,” tambah Karman.

Di sisi lain, mantan Brigade Gerakan Pemuda Islam 2010-2013 Herlambang Wibowo mendukung junior-juniornya agar tetap konsisten mengkritisi sikap pemerintah.

Dia juga menyoroti kisruh Freeport yang saat ini tengah ramai dibicarakan publik.

“Jika Jokowi tak mampu menasionalisasi Freeport maka sudah layak Jokowi JK untuk turun dari takhtanya,” tegas Herlambang. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Turun Tangan di Indramayu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler