Pemerintahan SBY Dinilai Mulai Goyah

Rabu, 30 Desember 2009 – 18:05 WIB

JAKARTA - Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan wajar, jika di penghujung tahun 2009 ini publik meragukan efektivitas dan legitimasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono.

"Belum genap 100 hari pemerintahan SBY-Boediono berjalan, namun langkah goyah mulai nampakJadi sangat wajar publik meragukan kemampuan dua pasangan ini menyelesaikan tugasnya hingga 5 tahun ke depan, mengingat onak dan duri terhampar luas menghadang kepemimpinannya," tegas Ali Mochtar Ngabalin didampingi Sekjen BKPRMI Ade Irfan Pulungan, dalam acara Evaluasi Akhir Tahun BKPRMI di press room DPR, Jakarta, Rabu (30/12).

Dia memberi contoh soal mafia peradilan (hukum), skandal Bank Century (ekonomi) dan Hak Angket di DPR (politik)

BACA JUGA: Wakapolri Rayakan Ultah Perpisahan

"Ketiga hal tersebut merupakan masalah menonjol selama 2009 ini, disamping soal-soal lain yang luput dari pantauan publik," ujar mantan Anggota Komisi I DPR itu.

Tragedi mafia hukum terungkap dengan jelas pada 3 November 2009, disaat Mahkamah Konstitusi (MK) secara langsung memperdengarkan rekaman pembicaraan Anggodo Widjojo dengan sejumlah petinggi hukum di republik ini
"Dalam pembicaraan tersebut ada pembicaraan yang bernuansa mengatur sebuah proses peradilan yang melibatkan beberapa orang, termasuk bagaimana membebaskan buronan kelas wahid Anggoro widjojo dari jerat hukum karena diduga mencuri uang negara," tegas Ngabalin.

Sayangnya, tidak satupun di antara penentu nasib bangsa ini yang peduli dengan praktek mafia hukum itu

BACA JUGA: Kinerja KPK Merosot, Nilai 6

Sebaliknya, bila pelanggaran hukum itu menimpa rakyat kecil, maka serta-merta penegak hukum berlomba menjadi pahlawan penegak hukum
"Sementara bila hal serupa menyangkut petinggi republik atau pengusaha kakap, para penegak hukum bungkam," ujarnya.

Masih soal perselingkuhan proses penegakkan hukum, Ali Mochtar Ngabalin kembali mengungkit tragedi yang menimpa dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah

BACA JUGA: Mensos Minta Stop Polemik Mobil Mewah

"Keduanya menjadi sasaran sekelompok orang yang tidak bisa menerima korupsi disikat hingga ke akar-akarnyaPara pelaku mencoba mengkriminalisasi dua pimpinan KPK agar tidak banyak berkiprah untuk meringkus koruptor," tegasnya.

Menjelang 50 hari perjalanan pemerintahannya, SBY selaku pimpinan Koalisi mulai merasakan jalan yang tidak mulusPartai koalisi terkadang berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan jalur yang mereka kehendaki hingga terbentuk Pansus Hak Angket Bank CenturyPartai koalisi, di luar Demokrat, secara utuh menjadi inisiator hak angket Century"Dan itu berhasil," imbuh Ali.

"Skandal Bank Century telah mencoreng negeri iniBetapa tidak, saat mayoritas rakyat Indonesia megap-megap karena kesulitan ekonomi, disi lain sebagian orang menikmati urang rakyat yang digelontorkan melalui Bank CenturyParahnya, dana tersebut diduga mengalir ke parpol untuk biaya kampanye," ungkapnya.

Selaku oragnisasi kepemudaan, BKPRMI berharap, agar masalah-masalah hukum, ekonomi dan politik yang telah menelantarkan rakyat dalam tahun 2009 ini tidak terulang dalam tahun 2010 mendatang(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadhan Sebut George Berhalusinasi


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler