"Satu TKP curanmor sudah jelas, korban pamannya sendiri," kata Kapolres Kotim AKBP Andhi Triastanto SIK melalui Kasat Reskrim AKP Wahyu Rohadi.
Selain di Sei Sampit, Saleh mengakui ada dua tempatnya beraksi mencuri, namun belum dapat dipastikan pengakuan tersangka benar atau tidak. Sebab, penyidik masih mengenvetarisir data pencurian di lokasi yang disebutkan tersangka.
Terkait kasus pemerkosaan siswi sebuah SMA di Sampit, Saleh dijerat dengan pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dengan cara kekerasan. Ia mengaku menggoyang Melati (15)â€"nama samaranâ€"di semak-semak sekitar Bundaran KB, Jalan Lingkar Luar Sampit.
Dari hasil pemeriksaan polisi, Melati terpaksa menyerahkan kehormatannya lantaran diancam pelaku dengan senjata tajam jenis pisau. Lantaran hanya berdua saja di semak-semak tersebut, siswi ini menjadi ketakutan menuruti pelampisan nafsu tersangka. Melati memang tidak melakukan perlawanan saat digagahi Saleh, ia tak berdaya dengan ancaman resedivis yang pernah masuk penjara itu.
Diberitakan sebelumnya, Saleh sempat babak beluk dipukul warga, lantaran tertangkap basah memerkosa siswi, Jumat (13/1) sekitar pukul 07.00 WIB. Aksi bejat Saleh menggoyang korban sebanyak dua kali sejak Kamis (12/1) hingga Jumat (13/1). Kejadian ini berawal saat pelaku menelpon RI, teman korban untuk mengajak bertemu di Bundaran KB, Kamis (12/1) sore.
Saat itu, RI datang bersama temannya Melati. Kemudian pelaku membawa dua siswi SMU itu berkeliling dengan alasan minta diantarkan ke rumah keluarganya. Saleh meminjam motor Melati, dan mengarahkan motor ke gang buntu Jalan HM Arsyad. Disitu, RI tidak ikut melanjutkan perjalanan. Sementara Saleh terus membawa Melati hingga jalan sepi, lalu mereka didatangi warga, lantaran takut Melati mengikuti mau tersangka, ia pun dibawa ke semak-semak. (cah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kantongi Sketsa Pemerkosa Anak Kelas 1 SD
Redaktur : Tim Redaksi