Pemilih Berusia Ribuan Tahun Terdaftar di DP4

Rabu, 19 September 2012 – 05:24 WIB
MAKASSAR - Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilukada (DP4) Pilgub Sulsel yang diserahkan Pemprov Sulsel ke KPU beberapa waktu lalu, ternyata masih amburadul.
   
Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU), harus bekerja ekstra memverifikasi DP4 tersebut untuk menghasilkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akurat. DPT yang tidak akurat bisa menjadi sumber konflik pada Pilghub Sulsel nanti.
   
Berdasar penelusuran yang dilakukan tim pemenangan pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur, Ilham Arief Sirajuddin- Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), ditemukan ribuan nama dalam DPT yang berpotensi ganda. Bahkan ada pemilih yang terdaftar sampoai tiga kali.
   
Tak hanya itu, tim IA juga menemukan ratusan pemilih yang terdaftar dalam DP4 yang usianya sangat tidak wajar. Ratusan warga yang terdaftar sudah berusia lebih dari 100 tahun, bahkan ada pemilih terdaftar yang usianya lebih dari 1000 tahun.
   
"Ini sangat tidak wajar karena masih ada manusia yang berusia 1093 tahun, ada yang sudah 100 tahun lebih. Ada juga yang baru berusia sepuluh tahun dengan status sudah menikah," ujar Hamka Hidayat, tim analisis data pasangan IA saat memberikan keterangan pers di media center IA, Selasa (18/9).
   
Mantan Ketua KPU Palopo ini menjelaskan, berdasarkan penelusuran terhadap DP4 yang diserahkan Pemprov ke KPU beberapa waktu lalu, dari tujuh kabupaten yang ditelisik tim IA, sudah ditemukan 290.612 dafat nama yang berpotensi ganda atau terduplikasi.
   
Masing-masing, Kabupaten Bulukumba 59.897 pemilih yang ditengarai ganda, Kabupaten Jeneponto 51.856, Gowa 35.003, Sinjai 26.863, Maros 69.747, Pinrang 31.866 serta Luwu 15.380.
   
"Totalnya mencapai 290.612. Ini baru tujuh kabupaten, belum lagi di kabupaten kota lainnya yang kami yakini juga pasti bermasalah," ucapnya.
   
Tak hanya itu lanjut Hamka, pihaknya juga menemukan banyak pemilih yang belum cukup umur 17  namun sudah terdaftar di DP4, belum lagi pemilih yang melebihi batas umur rasional, yakni antara 100 sampai 1000 tahun. Ini lanjut Hamka belum termasuk dengan pemilih yang sudah memiliki hak pilih namun tidak terdaftar dalam DP4. 
   
Juru bicara IA, Selle KS Dalle mengatakan bahwa, atas temuan tersebut, ditengarai kuat ada skenario yang dirancang oleh pihak tertentu untuk melakukan kecurangan secara terstruktur dan sistematis dengan menyerahkan DP4 yang tidak akurat ke KPU.
   
"Pengalaman Pilgub 2007 lalu, masalah data pemilih sudah menjadi persoalan dan ada indikasi motif seperti ini akan diulangi lagi di Pilgub kali ini," tandasnya.
   
Pasangan IA katanya telah berkomitmen untuk melangsungkan Pilgub Sulsel penuh damai dan kejujuran. Untuk itu, data pemilih yang biasanya menjadi pemicu konflik, harus dibenahi sejak dini.
   
Temuan IA tersebut akan diserahkan ke KPU dan pemprov untuk ditindaklanjuti. Tim IA yang ada di desa-desa juga diminta menelusuri daftar pemilih yang ditengarai bermasalah tersebut.
   
Tim Hukum IA, Syahrir Cakkari dan Hasbi Abdullah menambahkan, pihaknya siap melaporkan atau menempuh upaya hukum jika ada indikasi upaya sistematis dan terstruktur yang dilakukan secara masif untuk melakukan kecurangan melalui DP4.
   
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas yang dikonfirmasi mengaku cukup berterima kasih jika masyarakat maupun tim pasangan calon mau proaktif melakukan penelusuran terhadap DP4.
   
Yang jelas kata Jayadi, data yang diserahkan Pemprov tersebut masih akan diverifikasi KPU hingga menjadi DPT. "Kita akan melakukan verifikasi data sampai 14 Oktober nanti, jadi kalau ada laporan dari tim pasangan calon atau masyarakat, maka itu akan jadi masukan bagi kami," kata Jayadi.
   
KPU ujar Jayadi sangat terbuka dalam menerima laporan dari semua pihak untuk perbaikan data pemilih.(kas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi Hukum DPR Tetap Tolak KPK Gunakan RTM

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler