jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi mengatakan publik akan mudah mengaitkan penyebaran berita hoaks dengan pihak yang tidak mau mengakui prestasi Presiden Joko Widodo selama ini.
Pasalnya, pembangunan begitu gencar dilakukan di segala bidang dan sangat terlihat di masyarakat. Terutama di sektor infrastruktur. Masyarakat yang cerdas, berpikir objektif dan jujur, tentu akan mengapresiasi kesungguhan Presiden Joko Widodo dalam membenahi karut marut persoalan bangsa.
BACA JUGA: Demokrat Pastinya Merapat ke Mana? Masih Cair
"Saya khawatir partai-partai yang selalu nyinyir terhadap Jokowi akan menuai hukuman dari pemilih berupa migrasi pemilih," ujar Ari kepada JPNN, Selasa (13/3).
Menurut pengajar di Universitas Indonesia ini, migrasi bisa saja terjadi dari pemilih abu-abu yang pada Pemilu 2014 lalu memilih Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
BACA JUGA: AHY Belum Waktunya jadi Wapres, Kalau Menpora Okelah
"Saya yang setiap saat berkunjung ke berbagai belahan Tanah Air, merekam dengan jelas kepercayaan publik yang makin meningkat terhadap Jokowi. Pembangunan sekarang lebih merata ke berbagai daerah," ucapnya.
Ari lebih lanjut mengatakan, migrasi pemilih merupakan hal yang wajar terjadi dalam demokrasi. Biasanya dilakukan atas kesadaran sendiri. Namun tidak tertutup juga karena pengaruh orang lain maupun rasa kecewa terhadap tokoh yang dipilih sebelumnya.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Pakar: Nilai Tawar Poros Ketiga Sangat Besar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Fokus Siapkan AHY, Capres atau Cawapres
Redaktur & Reporter : Ken Girsang