Pemilihan Ketua Umum PD Gunakan E-Voting

Sabtu, 15 Mei 2010 – 19:26 WIB
JAKARTA - cara pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres II Partai Demokrat (PD) di Bandung nanti akan berbeda dengan kongres partai manapun di IndonesiaMekanisme pemilihan kandidat ketua umum akan menggunakan pemilihan elektronik (e-voting).

”Kami ingin menjaga asas pemilihan jurdil dan luber

BACA JUGA: Ibas Enggan Berwacana soal Sekjen Demokrat

Jadi ini dijamin independensinya
Dan mengantisipasi tekanan-tekanan dari pihak luar terkait pemungutan suara

BACA JUGA: Ibas Bungkam Soal Dukungannnya ke AM

Mungkin bisa saja ada tanda-tanda khusus untuk menunjukkan pemilih ini loyal pada calon, (tapi) dalam sistem ini tidak ada,” kata Didik Mukrianto, Ketua Organizing Committee (OC) Kongres II Partai Demokrat saat jumpa pers di Gedung Niaga, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (15/5).

Penggunaan e-voting ini, kata Didik, agar proses pemilihan tidak terlalu lama sehingga dari segi waktu bisa lebih efisien dan efektif
Alat yang digunakan pun berasal dari dalam negeri

BACA JUGA: Demokrat Siap Manjakan Peserta Kongres

”Nama piranti linaknya pada saatnya nanti akan kita sebutkanKita sudah mempersiapkan sistem ini beberapa waktu laluSebelumnya Partai Demokrat juga sudah mengeluarkan Demokrat Mobile CenterJadi ini sebuah lontaran teknologi yang ditunjukkan,” ucap Didiek.

Dalam kesempatab itu, Didik yang di DPP Demokrat duduk sebagai Wakil Ketua Departemen Antar Lembaga Bidang Hubungan Luar Negeri itu menjelaskan, dalam pemilihan para pemilik suara nantinya dilengkapi ID Card dan disiapkan layar touch screen (layar sentuh) dengan foto-foto kandidat”Ketika pemilih sudah memberikan suaranya di bilik suara, maka setelah itu akan muncul struk dari printer yang menyebutkan "Anda telah memilih salah satu calonNah dari situ kita juga bisa hitung secara manual,” kata Didik sembari mengatakan struk print-nya akan dimasukkan di kotak suara yang sudah disiapkan.

Bagaimana jika ternyata kongres memilih ketua umumnya secara aklamasi? Didik mengatakan, persoalan itu tergantung kepiawaian masing-masing kandidat dalam memperoleh suara”Kalau soal itu kita tidak bisa memprediksi,” ucapnya(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratih Sanggarwati, Anggap Pilkada Terburuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler