NGAWI - Ratih Sanggarwati harus takluk dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) NgawiDari penghitungan cepat oleh DKP (Dukung Kelancaran Penyelenggara) Ngawi kemarin, Ratih berada di urutan ketiga
BACA JUGA: Anas Tak Haramkan Aklamasi
Urutan pertama ditempati pasangan calon bupati incumbent Budi Sulistyono-Ony Anwar Harsono.Ratih tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas hasil rekapitulasi sementara tersebut
BACA JUGA: Penyelesaian Sengketa Pemilu di MK Boroskan Biaya
"Bisa jadi yang terjelek di Jatim atau bahkan se-Indonesia," kata Ratih kepada Radar Madiun (Jawa Pos Group) di kediamannya kemarin.Ratih tidak asal menuding
BACA JUGA: Rudolf Disarankan Tetap Ajukan Gugatan ke MK
Belum lagi, warga yang tidak menyalurkan hak suara"Totalnya bisa mencapai 40 persenJadi, hanya separo yang memilihApa itu namanya tidak karut-marut," ujarnya.Menurut dia, penyebab amburadulnya pilbup adalah kurangnya sosialisasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) NgawiKetidakseriusan KPU membuat tingginya calon pemilih yang absen untuk menyalurkan suara"Tim sukses yang dibentuk masing-masing pasangan sudah maksimalMenyosialisasikan lewat kampanye sampai pelosok-pelosok desaTapi, tanpa ada dorongan pihak penyelenggara pilkada (KPU, Red) tentu tidak akan maksimal," ungkapnya.
Tidak hanya persoalan itu yang membuat mantan peragawati kelahiran 1962 tersebut mengelus dadaKubu Ratih juga menemukan surat suara tercoblos sebelum hari H pencoblosan di Kecamatan NgrambeTemuan itu yang akan didalami pihaknya"Apa tidak lucu, kejanggalan seserius itu mewarnai demokrasi Ngawi," katanyaRatih juga menyoroti dugaan money politics yang dilakukan salah satu pasangan pesaing(dip/isd/jpnn/c4/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akil: Rudolf-Afif Tak Berhak Gugat ke MK
Redaktur : Tim Redaksi