Pemilu 2019 di Rumah Sakit Jiwa: Tusuknya di Jidat ya? Pakai Paku atau Sandal?

Kamis, 18 April 2019 – 09:33 WIB
Petugas KPPS saat menjelaskan cara mencoblos kepada pasien sakit jiwa di RSMM Marzuki Mahdi. Nelvi/Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Pencoblosan Pemilu 2019 di Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) untuk pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Rabu (17/4) berlangsung riang.

Tujuh orang pasien bisa menyalurkan hak pilihnya. Satu per satu memasuki ruang Instalasi Rehabilitasi Psikososial RSMM. Kemudian datang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari TPS Kelurahan Menteng Kecamatan Bogor Barat.

BACA JUGA: Jokowi - Maruf Amin Unggul di Lapas Kerobokan, Pesan Khusus Napi Ini Bikin Terharu

Sebelum menggunakan hak pilih, pasien diberikan pengarahan terlebih dahulu oleh petugas. Salah seorang pasien yang sangat antusias tak malu untuk bertanya cara mencoblos. “Nusuknya di jidat ya pak?” tanya seorang pasien yang duduk berjajar bersama pasien lainnya yang tengah serius memperhatikan pengarahan.

(Baca Juga: Quick Count Pilpres 2019: Perolehan Suara di Jatim, Jateng, Jabar)

BACA JUGA: Jokowi Baru Menang Quick Count, Relawan Sudah Botak Massal

Petugas pun mengiyakan. Seraya menimpal bahwa mencoblosnya dengan paku bukan dengan sandal. “Iya, jangan lupa nusuknya pakai paku ya bukan pakai sandal,” kata petugas yang memberikan arahan di depan para pasien.

Tak lama berselang, salah seorang pasien memilih untuk meninggalkan lokasi TPS. Entah kenapa dia memilih untuk tidak mencoblos.

BACA JUGA: Jokowi Baru Unggul Versi Quick Count, Wali Kota Solo Sudah Cukur Gundul

Petugas pun memaklumi dan perawat membawanya kembali ke ruang perawatan. Dengan begitu, tercatat hanya enam pasien saja yang menyalurkan hak pilihnya.

“Saat pasien menolak untuk mencoblos, kami tak bisa memaksa, karena itu haknya mereka,” ujar Kasubag Hukormas pada RSMM, Prahardian Priatama kepada Radar Bogor.

Usai menutup pengarahan, salah seorang pasien yang mengenakan sarung meminta petugas untuk mendahulukannya mencoblos. Alasannya dia datang dari jauh dan lelah. “Pak, saya duluan ya soalnya datang jauh dari Jakarta ingin istirahat,” kata dia kepada petugas.

Petugas yang mendengar hal itu pun tersenyum sambil meminta pasien lainnya untuk memberikan izin. “Bagaimana teman-teman, boleh ya bapak ini duluan mencoblos karena datang dari Jakarta,” tanya petugas kepada pasien lainnya yang dijawab dengan anggukan kepala.

Satu per satu mereka bergantian memasuki bilik suara. Mereka sangat senang bisa memberikan hak suaranya. Bahkan sambil meminta awak media mengambil foto sambil menunjukkan jari yang telah dicelupkan ke dalam tinta sebagai tanda dia telah mencoblos. (gal/radar bogor)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Klaim Raih Dua Digit Perolehan Suara


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler