jpnn.com, BANDUNG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memerkirakan, satu orang pemilih membutuhkan waktu sekitar 11 menit berada di TPS saat pemilu serentak Tahun 2019 mendatang. Menurut Tjahjo, saat pemungutan itulah sebenarnya situasi paling krusial pada Pemilu 2019.
“Bukan tentang hal lainnya, saat pemungutan suara itulah situasi paling krusial pada Pemilu serentak tahun 2019 mendatang,” kata Tjahjo di hadapan seluruh Komandan Resort Militer (Danrem) dan Dandim (Komandan Kodim) seluruh Indonesia, di Pussenif Kodiklat Bandung pada Selasa (27/11).
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Kita Blakblakan Saja, Memang Selesai kok
Tjahjo melanjutkan, saat pemungutan suara, apabila dihitung satu orang pemilih masuk TPS, membuka setiap lembar 5 surat suara lembaran sampai dengan mencoblos hingga keluar TPS total memakan waktu bisa sampai sekitar 11 menit.
“Sebelas menit yang dipergunakan seorang pemilih itu tidaklah mudah, karena mereka dituntut untuk dapat memilih anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPD RI sampai dengan DPR RI serta pasanga Capres dan cawapres,” jelas Tjahjo.
BACA JUGA: Djarot Ajak Kader PDIP di Bawah Tonjolkan Politik Berbudaya
“Hal ini tentunya sangat sulit dan memusingkan pemilih, jika tidak disosialisasikam secara masif,” tukas Tjahjo.
BACA JUGA: Masa Tugas Satgas Papua Diperpanjang Hingga Pemilu 2019 Usai
Tjahjo berharap nantinya masyarakat dapat lebih tenang dan cermat dalam memilih. “Masyarakat harus dapat tenang dan cermat dalam memilih. Masa depan Negara tergantung pada 11 menit waktu yang disisihkan oleh masyarakat datang ke TPS. Sebelas 11 menit tersebut adalah waktu keseluruhan yang dibutuhkan selama di TPS, bukan di dalam bilik suara,” ungkap Tjahjo.
Dalam pelaksanaan nantinya, Tjahjo berharap adanya sinergi yang baik dalam hal pengamanan TPS seperti halnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu. “Seperti halnya Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang lalu kita tempatkan TNI, Polri dan Satpol PP pada setiap TPS untuk memastikan keamanan dan kondusifitas TPS tersebut. Kami berharap sinergi ini akan konsisten dan berkembang khususnya untuk Pemilu 2019 mendatang”.
“Kami sangat respek dengan profesionalisme Tentara Nasional Indonesia yang tegak lurus mengawal proses demokrasi yang konstitusional,” imbuh Tjahjo.
Dia sangat berharap, para Danrem dan Dandim sebagai unit satuan TNI yang selalu bersama masyarakat, bersama aparat lainnya, mendukung penyelenggara pemilu melakukan cipta kondisi yang aman, tertib dan damai.
“Serta membantu sosialiasikan pemilu untuk meningkatkan partipasi aktif masyarakat dalam mengawal pemilu yang aman dan damai,” pungkas Tjahjo. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Kembali Tegaskan TNI Harus Netral
Redaktur & Reporter : Soetomo