Pemilu 2024: Provinsi Ini Rawan Konflik SARA, Hoaks, hingga Money Politics

Minggu, 27 November 2022 – 23:37 WIB
Bawaslu RI. Foto: dok jpnn

jpnn.com, REJANG LEBONG - Semua kabupaten kota di Provinsi Bengkulu rawan terhadap keterlibatan ASN, konflik SARA, hoaks, hingga money politics.

Hal itu didasarkan pemetaan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bengkulu terhadap 10 kabupaten/kota di wilayah itu mengacu Indeks Kerawanan Pemilu atau IKP.

BACA JUGA: Pemilu 2024: Bawaslu Hancurkan Mimpi 4 Partai Politik Ini

"Sepuluh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu semuanya berpotensi; soal keterlibatan ASN, konflik SARA, hoaks, termasuk money politics," kata Ketua Bawaslu Bengkulu Halid Syaifulah di Rejang Lebong, Minggu (27/11).

Menurut Halid, tiga jenis kerawanan pemilu itu merupakan tiga besar IKP yang terjadi.

BACA JUGA: Arief Poyuono Pilih Pemimpin Plonga-Plongo Ketimbang yang Berambut Putih

Oleh karena itu, kerawanan itu perlu diantisipasi agar tidak terjadi khususnya di Provinsi Bengkulu pada Pemilu 2024 serentak.

Guna meminimalkan kerawanan itu, Bawaslu Bengkulu secara rutin menyosialisasikan kepada jajarannya agar meningkatkan pengawasan dan pemahaman pentingnya menjaga pemilu yang dinamis.

BACA JUGA: Panda Nababan Gagal Mengakurkan Rizal Ramli dengan JK, Begini Ceritanya

Pengawasan terhadap jalannya tahapan dan pelaksanaan pemilu dilakukan Bawaslu dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pemilu 2024.

Tugas Sentra Gakkumdu adalah menindak tegas apabila ditemukan tindak pidana pemilu.

Halid menyebut sejauh ini Sentra Gakkumdu Pemilu 2024 Provinsi Bengkulu sudah diluncurkan, termasuk di Kabupaten Rejang Lebong.

Tugas awal Sentra Gakkumdu Rejang Lebong ialah melakukan konsolidasi.

Jika ditemukan ada dugaan tindak pidana pemilu, maka itu sudah bisa diproses karena sudah terdapat surat keputusan, tugas, dan tim kelompok kerja Sentra Gakkumdu Pemilu 2024 Rejang Lebong.

Akan tetapi, pola penanganan oleh Sentra Gakkumdu kali ini berbeda dengan pemilu sebelumnya.

"Sekarang tagline-nya Bawaslu RI itu berubah. Kalau dulu cegah, awasi, dan tindak; sekarang awasi, cegah, dan tindak," ucap Halid. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presidium KAHMI Terpilih Didominasi Politisi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler