jpnn.com - JAKARTA - Wakil Menteri Agama Romo H.R. Muhammad Syafii memuji peran polri dalam menjaga keamanan sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 dan Pilkada 2024 sukses digelar.
Dalam pandangannya politikus Partai Gerindra ini juga memuji peran Presiden Prabowo dan pihak-pihak terkait lainnya, sehingga proses pemilihan berjalan aman dan damai.
BACA JUGA: Humas Polri Gandeng Wartawan Salurkan Kebaikan Untuk 73 Tempat Ibadah
"Bersyukur, Cooling System Polri efektif di lapangan," ujar Romo Syafii.
Dia menyatakan pandangannya pada dialog publik yang digelar Divisi Humas Polri di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (9/12).
BACA JUGA: Irjen Sandi Minta Divisi Humas Polri Bangun Komunikasi Publik Kekinian
Dialog mengangkat tema 'Strategi Polri Dalam Mengimplementasikan Cooling System Guna Menjaga Stabilitas Sosial Pasca Pemilukada 2024'.
Menurut Romo Syafii keberhasilan menjaga situasi tetap kondusif tidak terlepas dari gestur politik Prabowo yang bisa menerima perbedaan dalam kompetisi pemilu, setelah itu bersatu lagi untuk membangun bangsa.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, 7 Personel Divisi Humas Polri Diberangkatkan Umrah
Kecenderungan menggandeng lawan politik dalam pemerintahannya, telah mencegah terjadinya polarisasi politik dan menjadikannya sebagai kekuatan yang dahsyat dalam membangun bangsa.
"Ini dulu juga dilakukan di AS oleh Presiden Roosevelt, China, bahkan masa pemerintahan usai meninggalnya khalifah Ali," ucap Syafii.
Wamenag mengatakan Presiden Prabowo tidak anti-perbedaan atau kritik. Dia meramunya menjadi satu kebijakan yang menyatukan semua pihak-pihak yang berbeda. Karena itu, dua gelaran pemilu besar di tahun ini berlangsung aman dan damai.
Sementara itu Wakil Kepala Operasi Cooling System Nusantara Brigjen Pol. Yuyun Yudantara mengatakan tantangan utama mengawal dua pemilu besar di 2024 adalah masalah polarisasi di masyarakat dalam berbagai segi.
Karena itu Operasi Cooling System Nusantara diarahkan untuk mencegah polarisasi di masyarakat dengan membentuk satgas melalui pendekatan humanis dan persuasif.
"Mengarahkan pilihan politik boleh berbeda, tetapi yang penting harus aman dan damai," katanya.
Polri bersyukur bisa mengawal dua pemilu besar di tanah air yang diikuti dengan pergantian pemimpin nasional.
Polri berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung Operasi Cooling System Nusantara dan berharap ke depan situasi kondusif bisa terus dipertahankan untuk menuju Indonesia Emas di 2045.
Ketua PGI Pdt. Jacklevyn Manuputty yang hadir pada diskusi juga mengapresiasi Operasi Cooling System yang dinilainya mencegah polarisasi di masyarakat.
"Gereja mendukung operasi ini dengan memberikan petunjuk langkah-langkah kebiasaan yang disebarkan melakui para pendeta," ucapnya.
Namun demikian pakar komunikasi Dr. Devie Rahmawati meminta Polri dan para tokoh agama di tanah air untuk terus mencermati perkembangan media sosial yang memiliki potensi memecah belah bangsa.
"Waspadai ini karena jumlah telepon selular di tanah air melebihi jumlah penduduk, sementara penduduk didominasi generasi milenial," ucapnya.
Dialog publik yang diselenggarakan oleh Divisi Humas Polri bekerja sama dengan Pertamina itu diikuti oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan jajaran kepolisian di Polda dan Polres seluruh Indonesia. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Perkuat Sinergiras dengan Jurnalis Melalui Seven Soccer
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang